Selasa, 17 Juli 2018

IMPLEMENTASI MULTI BUSINESS STRATEGY PT ASTRA INTERNATIONAL TBK









STRATEGIC MANAGEMENT


“ IMPLEMENTASI MULTI BUSINESS STRATEGY PT ASTRA INTERNATIONAL TBK”



NAMA       : LESTARY PERMATA SARI
NIM           : 55117010016
DOSEN      : Prof. Dr. Ir. HAPZI ALI, MM, CMA


Daftar Isi

Definisi Strategy, Fase Proses Manajemen Strategi Dalam Kaitan Dengan Strategi bisnis, Menetapkan Arah Strategi, Identifikasi Lingkungan, Analisis Strategi, Strategi Multi Bisnis

A.    SEJARAH PT ASTRA

Perusahaan ini pertama kali didirikan pada tanggal 20 Februari 1957 dengan nama PT. Astra International Incorporation (AII) oleh Bapak Drs. Tjia Kian Tie, Bapak William Soerdjaya (Tjia Kian Liong), dan Bapak E. Harman (Liem Peng Hong). Pada mulanya perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan umum, mulai dari menjual soft drink, merek Prem Club dan juga ekspor-impor hasil bumi.
Pada tahun 1965 PT. Astra International Incorporation mengalihkan usahanya menjadi pengimpor kendaraan bermotor, alat-alat berat, dan alat-alat teknik yang dapat menunjang  kebutuhan pembangunan nasional.
Pada tanggal 1 Juli 1969 PT. Astra International Incorporation mendapat pengakuan resmi dari pemerintah sebagai agen tunggal mobil merek Toyota untuk seluruh wilayah Indonesia. Sebagai kelanjutannya PT. Astra International Incorporation membentuk “Toyota Division” yang menangani distributor dan pemasaran kendaraan merek Toyota.
Pada tahun 1971 didirikan perusahaan baru dengan nama PT. Toyota Astra Motor (TAM) yang merupakan patungan antara PT. Astra International Incorporation dengan Toyota Motor Company (TMC). PT. Toyota Astra Motor ini kegiatannya yaitu mengimpor mobil-mobil merek Toyota dalam keadaan Completely Knock Down (CKD) dari Jepang, kemudian dirakit di PT. Multi Astra serta menyalurkan pada dealer-dealer utama di Indonesia. Sehingga status agen tunggal Toyota untuk seluruh Indonesia dialihkan kepada PT. Toyota Astra International Incorporation sejak itu berubah menjadi penyaluran utama.


Tahun 1973, PT. Astra International Incorporation ditunjuk sebagai agen tunggal untuk produk-produk Daihatsu, dengan demikian Toyota Astra Motor tidak hanya memasarkan kendaraan merek Toyota saja tetapi juga kendaraan merek Daihatsu.
Karena perkembangan yang semakin pesat, maka pada tanggal 1 Januari 1976 didirikan PT. Astra Motor Sales (AMS) berdasarkan Akta Notaris Kartini Mulyadi, S.H. No.195 tanggal 30 Juli 1975 dan No.52 tanggal 10 Oktober 1975. Sejak saat itu PT. Astra Motor Sales menjadi penyalur utama mobil merek Toyota dan memiliki puluhan kantor cabang.
Selanjutnya pada bulan Maret 1990, PT. Astra Motor Sales telah menjual sahamnya (go public) terhadap masyarakat, dan pada saat bersamaan PT. Astra Motor Sales yang berada di Jl. Asia Afrika No.125 Bandung diubah menjadi PT. All Toyota Divisions.
Dan pada tanggal 19 Februari 1991, berdasarkan Akta Notaris No.43 yang dibuat oleh Ny. Indirani Soepojo, S.H. PT. All Toyota Division berubah menjadi PT. Astra International Tbk. Toyota Sales Operation Cabang Bandung atau yang lebih dikenal dengan nama AUTO 2000. AUTO 2000 ini merupakan tempat penjualan resmi Authorized Main Dealer bagi kendaraan merek Toyota yang berkantor pusat di Jl. Gaya Motor III No.3 Jakarta 14330.
Adapun profile dari AUTO 2000 adalah sebagai berikut :
Focus on Customer
Pelanggan bagaikan raja yang harus selalu didahulukan. Karena itu segala upaya difokuskan untuk memberikan layanan bernilai tambah.
Reliable
Tak ada yang lebih berharga daripada kepercayaan pelanggan. Tak cukup hanya pengalaman dan keahlian yang senantiasa diasah, namun juga perbaikan yang terus-menerus dilakukan dengan memperhatikan suara pelanggan.

Green Company
Makin tingginya polusi lingkungan saat ini, mengilhami AUTO 2000 untuk selalu mengutamakan  keselarasan lingkungan melalui fasilitas layanan prosedur, system pengolahan limbah, serta penggunaan produk-produk yang bersahabat dengan lingkungan.
Team Work
Pasar yang dinamis, hanyalah bias diantisipasi melalui suatu sinergi dari sebuah tim yang melibatkan berbagai keahlian namun memiliki satu tujuan, yaitu memuaskan pelanggan.
Strive for Exellence
Begitu cepatnya perubahan terjadi, begitu tingginya tuntutan pelanggan mendorong AUTO 2000 untuk terus-menerus meningkatkan layanan yang lebih baik dan lebih baik lagi.
Ease
Situasi orang yang semakin bertambah sibuk, membuat waktu semakin berharga, itulah yang menjadi sumber inspirasi AUTO 2000 untuk memberikan pelayanan yang mudah dan memberikan layanan-layanan seperti Booking Service, Toyota Home Service, OK atau Gratis! Yang mudah diakses di seluruh cabang-cabang AUTO 2000.

B.     VISI DAN MISI PT ASTRA INTERNATIONAL TBK

VISI
Visi dari AUTO 2000 adalah “Menjadi Dealer Otomotif yang terbaik di Indonesia melalui proses dan layanan pelanggan yang bertaraf international”.

MISI
ü  Memberikan layanan terbaik kepada pelanggan
ü  Mencapai pangsa pasar nomor 1 untuk kendaraan Toyota
ü  Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan baik bagi karyawan
ü  Menciptakan nilai tambah ekonomis yang positif bagi shareholders
TUJUAN

ü  Market leader number one in sales, volume, and market share. Yaitu menjadi pemimpin pasar dalam bisnis otomotif dengan volume penjualan nomor 1.
ü  Best distribution network. Adalah memiliki jaringan distribusi yang luas
ü  Customer satisfaction and good attitude people. Yaitu menciptakan kepuasan pelanggan dan karyawan AUTO 2000
ü  Highly compenence and good attitude people. Adalah karyawan AUTO 2000 memiliki sikap, perilaku, etika kerja serta kepribadian yang tinggi
ü  Financial soundeness. Yaitu kondisi keuangan AUTO 2000 yang sehat, mampu menciptakan laba yang memadai untuk perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan di masa mendatang.

Salah satu strategi dalam menggaet konsumen yaitu, untuk pelanggan yang mempunyai keinginan membeli kendaraan Toyota, AUTO 2000 menyediakan layanan pembelian baik cash maupun kredit. Untuk kredit, AUTO 2000 bekerjasama dengan anggota leasing Astra yaitu Astra kredit Company dan Toyota Astra Finance Service menyediakan program kredit yang dapat disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan. Program kredit ini didukung pula oleh Asuransi Astra Buana atau Garda Oto. Di AUTO 2000, pelanggan dapat mengatur sendiri besarnya DP dan angsuran sesuai dengan kemampuannya. Seringkali AUTO 2000 juga menawarkan program kredit khususyang berkaitan dengan adanya program penjualan yang dibuat untuk memudahkan pelanggan dalam mengansur.
Sedangkan bagi pelanggan yang berkeinginan untuk menukar kendaraan lemanya dengan kendaraan baru Toyota, AUTO 2000 bekerjasama dengan mobil 88 memberikan kemudahan dengan layanan Trade In (tukar tambah). Mobil 88 akan melakukan appraisal (menghitung harga kendaraan) dan memberikan harga yang kompetitif bagi pelanggan sehingga pelanggan tidek repot lagi untuk menjual kendaraannya.
PT Astra International Tbk berambisi mempertahankan posisi sebagai market leader di pasar sepeda motor nasional dan meraup 56% porsi penjualan mobil domestik, kendati suasana kompetisi kian ketat. Presdir PT Astra International Prijon
Sugiarto mengatakan seiring pertumbuhan ekonomi nasional yang bagus sepanjang 3 bulan pertama tahun ini, permintaan konsumen terhadap produk-produk otomotif cukup tinggi. Tahun ini, Astra memproyeksikan volume pasar mobil domestik sekitar 600.000 unit mobil dan total penjualan kendaraan roda dua menembus 6,7 juta-6,8 juta unit motor. Pertumbuhan pasar itu diyakini akan tercapai dengan asumsi tidak ada kenaikan tarif pajak kendaraan bermotor. (bisnis.com,Selasa 18 Mei 2010)
Dalam menghadapi perdagangan bebas Asean Free Trade Area (AFTA) yang diberlakukan mulai 1 Januari 2010, AUTO 2000 memiliki beberapa strategi antara lain :
1.      Memperkuat pelayanan dengan menambah jaringan atau network distribusi yang luas.
2.      Memperkuat layanan aftersales

Selain program bengkel, juga dilakukan reminder bagi pelanggan, mengingatkan tentang kapan waktunya mereka servis, melakukan follow up setelah pelanggan selesai servis, memberikan diskon tambahan bagi pelanggan yang melakukan booking, diskon bagi member Astraworld card, memberikan layanan servis plus secara gratis (seperti mengisi air accu, radiator, mencuci mobil, dll), menyediakan ruang tunggu dengan beragam fasilitas (ruang yang nyaman dan lengkap, makanan dan minuman gratis bahkan makan siang juga gratis, layanan kursi pijat gratis, dll)

Beberapa cabang AUTO 2000 juga menerapkan strategi CRM (Customer Relationship Management) yaitu :
Follow up 1 yaitu melakukan pendekatan melalui telepon terhadap pelanggan yang akan melakukan pembelian pada showroom.
Apabila telah terjadi pembelian mobil, maka 3 hari setelah pengiriman mobil pelanggan akan dihubungi melalui telepon oleh Auto 2000 TSO kertajaya, untuk menanyakan dan memastikan kembali apakah mobil telah sampai kepada pelanggan dan kondisi kendaraan baik.

Follow up 2 yaitu mengingatkan pelanggan untuk melakukan service perawatan pertama yang dilakukan satu bulan setelah mobil dikirim kepada pelanggan atau mobil telah mencapai 1000km.Dan kegiatan tersebut akan dilakukan hingga service berkala 5000km, 10000km, 20000km, dst.
Follow up 3 yaitu kegiatan yang dilakukan melalui telepon kepada pelanggan yang telah melakukan service mobil pada Auto 2000 TSO kertajaya untuk memastikan bahwa kendaraan yang telah di service 3 hari yang lalu telah kembali dalam kondisi yang baik, apabila masih terdapat masalah pada kendaraan maka pelanggan dapat kembali ke bengkel untuk perbaikan ulang.
Main dealer Toyota sepanjang 2011 ini menawarkan 12 kemudahan bagi konsumennya melalui satu strategi bertajuk Life is Easy with Auto2000. “Dengan strategi baru, kami terus melakukan perbaikan demi meningkatkan kepuasan dan kesetiaan para konsumen,”  kata Jodjana J Chief Executive Auto2000.

Kepuasan pelanggan menjadi misi utama yang diusung Auto2000 tahun ini. Di tengah laju inflasi dan kenaikan kendaraan akibat regulasi pajak, main dealer Toyota di Indonesia itu berusaha meningkat kepuasan pelanggan. Tahun lalu Auto2000 meraih rekor penjualan tertinggi yaitu 220.280 unit dan meraih posisi pertama survei kepuasan pelanggan JD Power. Karena itu,  Auto200 menawarkan 12 alasan kenapa konsumen bakal lebih mudah menggunakan mobil Toyota.

C.    STRATEGI MULTI BISNIS PT ASTRA INTERNATIONAL TBK

Strategi perusahaan mencerminkan penilaian manajemen terhadap situasi dan pilihannya tentang bagaimana mengejar tujuan perusahaan. Strategi bisa diuraikan dalam beberapa cara. Sebagai contoh, strategi bisa dijelaskan sebagai lima faktor situasi ekonomi perusahaan (Porter, 1985), yaitu: penyuplai, pembeli, pengganti, pelanggan potensial, dan persaingan di kalangan pesaing yang ada. Dalam pemasaran, strategi bisa dijelaskan sebagai pilihan dari 4P: Product (produk), Price (harga), Promotion (promosi), dan Place (tempat), yakni produk mana yang harus dihasilkan perusahaan; dan bagaimana harus didistribusikan (Kottler, 2000). Sedangkan dari segi input perusahaan, strategi operasi adalah pilihan rantai suplai perusahaan termasuk manajemen rantai terhadap sumber-daya dan kapabilitas-kapabilitas. Pilihan strategi untuk perusahaan anda selalunya adalah sebuah pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan perusahaan pada situasinya untuk memenuhi tujuan efisiensi dan efektifitasnya.
Eksplorasi dan eksploitasi adalah dimensi-dimensi strategi yang bisa digunakan untuk membentuk basis bagi kategorisasi strategi perusahaan menjadi empat tipe (Haakonson dkk., 2004). Jika perusahaan adalah reaktor, maka dia akan rendah dalam hal eksplorasi dan eksplotasi; dia akan kekurangan strategi yang ditujukan untuk inovasi. Jika perusahaan adalah defender, dia akan tinggi dalam hal eksploitasi dan rendah dalam hal eksplorasi. Inovasinya terbatas dan sangat terfokus. Jika perusahaan adalah prospektor, maka dia akan tinggi dalam hal eksplorasi dan rendah dalam hal eksploitasi.
Perusahaan berstrategi reaktor
Perusahaan tipe reaktor bukan penjelajah atau pengeksploitasi peluang-peluang perusahaan. Secara umum, strategi perusahaan tipe reaktor tidak efisien tidak juga efektif dalam hal pencapaian tujuan-tujuan perusahaan. Perusahaan tipe reaktor bertindak tanpa sebuah fokus terhadap eksplorasi atau eksploitasi; justru, perusahaan tipe reaktor berupaya menyesuaikan situasi setelah memungkinkan untuk menangkap peluang-peluang apapun yang mungkin dulu ada tapi sekarang telah hilang. Tidak ada inovasi. Eksekutif tidak secara sistematis mengantisipasi, merencanakan, atau memproyeksikan masa depan
Jika perusahaan anda adalah tipe reaktor, maka anda membuat keputusan sebagian besar berdasarkan pada berita-berita buruk ketika sampai kepada anda, peristiwa-peristiwa seperti kehilangan pelanggan-pelanggan utama, atau masalah-masalah internal seperti konflik atau pemanfaatan sumberdaya yang tidak tepat. Jika strategi reaktor diikuti selama jangka-panjang maka perusahaan anda pada akhirnya akan mendapatkan lebih banyak berita buruk, kemungkinan besar dalam bentuk kinerja buruk dalam pasar atau proses internal yang tidak bisa ditangani dalam jumlah waktu yang tersedia. Perusahaan yang memiliki strategi reaktor akan kolaps setelah jangka panjang.



Perusahaan berstrategi defender
Jika perusahaan anda memiliki fokus yang lebih besar terhadap eksploitasi ketimbang eksplorasi, maka strategi perusahaan adalah strategi defender. Para eksekutif dalam sebuah perusahaan tipe defender berfokus untuk mempertahankan posisi perusahaan dalam pasar. Terdapat lebih sedikit penekanan terhadap pengembangan ide-ide baru, produk-produk atau jasa-jasa baru. Justru, terdapat penekanan untuk mempertahankan sebuah posisi kompetitif, yang bisa diukur dalam bentuk pangsa pasar atau profitabilitas. Rencana-rencana dibuat untuk mempertahankan posisi dan menolak pesaing, atau sekurang-kurangnya tidak sampai memasuki batas-batas kekuasaan perusahaan defender. Perusahaan tipe defender biasanya memiliki harga yang sangat kompetitif atau sebuah relung produk yang dia jaga keras agar tidak dimasuki pihak lain.
Perusahaan tipe defender mempertahankan posisinya dengan menjadi efisien dalam pemanfaatan sumberdaya. Strategi ini membuat perusahaan tipe defender tidak peka terhadap pesaing yang kurang efisien.
Perusahaan berstrategi prospektor
Perusahaan tipe prospektor tinggi dalam eksplorasi peluang-peluang tetapi rendah dalam hal eksploitasi situasi terbaru. Maka jika anda memiliki fokus yang sangat tinggi terhadap eksplorasi tetapi fokus yang sangat rendah terhadap eksploitasi, maka strategi yang dipegang perusahaan anda adalah strategi prospektor. Perusahaan tipe ini terus mencari peluang-peluang pasar baru dan bereksperimen secara reguler dengan ide-ide baru, teknologi baru, dan proses-proses baru. Perusahaan tipe prospektor adalah penghasil perubahan, sehingga perusahaan-perusahaan lain harus menyesuaikan tindakan-tindakannya dengan perubahan yang dihasilkan tersebut.
Perusahaan tipe prospektor mempertahankan posisi kompetitifnya dengan menjadi baru dan membuat perubahan-perubahan terhadap situasi kompetitif yang harus diikuti perusahaan lain. Perusahaan tipe prospektor berorientasi perubahan, lebih menyukai status baru daripada status quo. Kualitas bukan pertimbangan utama, tidak juga harga yang kompetitif. Strategi semacam ini cukup berisiko. Pada bagian atas, produk atau jasa baru bisa memiliki hasil yang besar. Pada bagian bawah, perusahaan prospektor bisa dengan cepat “kehabisan” sumber-daya karena biasanya beroperasi dalam kerangka waktu yang terbatas untuk berhasil.
Perusahaan berstrategi penganalisis tanpa inovasi    
Jika anda memiliki fokus kuat terhadap eksploitasi dan fokus yang lemah terhadap eksplorasi, maka strategi perusahaan adalah strategi penganalisis tanpa inovasi. Tipe penganalisis tanpa inovasi sangat mirip dengan tipe defender kecuali bahwa dia memiliki strategi inovasi pasif atau sebuah tiruan strategi. Penganalisis tanpa inovasi selalu melihat apa yang dilakukan perusahaan lain yang berhasil dan kemudian meniru dengan produk atau jasa yang serupa untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Penganalisis tanpa inovasi tinggi dalam hal eksploitasi suberdayanya dan situasi tetapi sangat sedang dalam hal eksplorasi meniru inovasi dari perusahaan lain.
Penganalisis tanpa inovasi berfokus pada penjagaan posisi organisasi dalam pasar; disamping itu, sangat memperhatikan apa yang dilakukan perusahaan lain. Penganalisis tanpa inovasi mempertahankan posisinya dengan menjadi efisien dalam pemanfaatan sumberdaya dan mengikuti perusahaan-perusahaan lain. Biasanya, perusahaan tipe penganalisis tanpa inovasi tidak berubah banyak, tetapi bisa berubah dengan mengikuti perusahaan lain. Perusahaan tipe penganalisis tanpa inovasi bisa berkinerja baik selama periode waktu yang lama, khususnya dengan mengikuti apa-apa yang dilakukan orang lain dengan pencapaian yang agresif.
Perusahaan berstrategi penganalisis dengan inovasi
Jika perusahaan anda memiliki fokus terhadap eksplorasi dan eksploitasi, maka strategi perusahaan anda adalah penganalisis dengan inovasi. Penganalisis dengan inovasi merupakan sebuah strategi ganda yang menggabungkan aspek-aspek defender dan prospektor. Strategi ini mengeksploitasi posisi pemanfaatan sumberdayanya di saat sekarang dan posisinya dalam pasar, dan di saat yang sama mengadopsi strategi inovasi aktif untuk mengembangkan produk-produk baru, pelayanan, dan proses-proses penyalurannya. Strategi penganalisis dengan inovasi efisien dan efektif.

Penganalisis dengan inovasi aktif dalam melakukan eksplorasi dan mencari produk-produk dan jasa-jasa baru. Dia tidak sekedar melihat apa yang dilakukan perusahaan lain tetapi justru menyurvei lebih luas dalam hal teknologi dan pasar untuk mencari peluang-peluang yang bisa dikembangkan menjadi produk dan jasa baru.
Manajemen strategi bermanfaat dan memegang peranan penting dalam menghasilkan :
Menentukan batasan usaha/bisnis yang akan dilakukan
Membantu proses identifikasi, pemilihan prioritas dan eksploitasi kesempatan
Memberikan kerangka kerja untuk meningkatkan koordinasi dan pengendalian
Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan
Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai
Mengintegrasikan perilaku individu ke dalam perilaku kolektif
Meminimalkan implikasi akibat adanya perubahan kondisi
Menciptakan kerangka kerja dalam komunikasi internal
Memberikan kedisiplinan adan formalitas manajemen
Identifikasi perkembangan strategi bisnis dapat diikuti melalui empat tahap berikut :
1.      Perencanaan keuangan
Perlunya pengendalian atas bisnis yang semakin meningkat dalam ukuran dan diversifikasi. Perencanaan anggaran, digabungkan dengan penerapan analisis cash flow untuk proposal investasi, guna membuat kerangka kerja yang benar.
2.      Perencanaan perusahaan
Pada tingkat perusahaan, perencanaan terdorong oleh ramalan. Atas dasar ramalan permintaan jangka menengah, rencana perusahaan dirancang dengan sasaran strategi, proyeksi penjualan dan investasi, dan peluang-peluang yang diidentifikasi untuk pengembangan pasar, produk dan perusahaan.
3.      Analisis industri dan posisi persaingan
Analisis penentu daya tarik industri yang berhubungan dengan strategi perusahaan dirancang untuk menempatkan kembali portofio bisnis perusahaan melalui diversifikasi, divestasi dan relokasi arus dan perusahaan.
4.      Mengeksploitasi keunggulan strategi khusus perusahaan
Strategi yang didasarkan pada analisis industri dan posisi pasar mendorong perusahaan menerapkan posisi yang sama. Pada akhirnya mendorong perusahaan mencari bersaing yang unik yang didasarkan atas pemanfaatan sumber daya dan kemampuan khusus perusahaan
Strategi perusahaan dalam menghadapi persaingan usaha tidak bisa lepas dari strategi pengelolaan keuangan perusahaan . Dengan strategi keuangan yang baik perusahaan diharapkan akan berhasil memenangkan persaingan . Lantas apa saja yang harus dilakukan dalam menyusun strategi pengelolaan keuangan perusahaan?
Dalam pengelolaan keuangan, secara prinsip meliputi pengelolaan Aktiva perusahaan dan pengelolan pasiva perusahaan. Dari kedua objek  ini, muncul berbagai masalah yang  terkait dengan kedua hal tersebut. Misalnya bagaimana mengelola kas perusahaan, mengelola piutang, mengelola hutang, mengelola hubungan dengan kreditur dan lain sebagainya.  Disinilah para praktisi keuangan dituntut untuk memilih berbagai keputusan pemilihan  yang tepat dalam menyusun strategi keuangan perusahaan. Lingkungan usaha yang terus berubah seperti tingkat suku bunga, inflasi dan kondisi ekonomi makro, perlu menjadi bahan pertimbangan dalam mengelola keuangan perusahaan. Selain aspek makro, para pengelola keuangan perusahaan perlu terus meningkatkan kemampuan tehnis di bidang yang terkait dengan manajemen keuangan seperti pengelolaan modal kerja, pengelolaan risiko, pengelolaan aset perusahaan dan masih banyak lagi pengetahuan-pengetahuan yang harus diperdalam oleh para praktisi keuangan, agar mampu mengelola keuangan perusahaan dengan baik.
Ada tiga dasar strategi keuangan perusahaan :
1)      Strategi Agresif
Suatu perusahaan membiayai kebutuhan modal kerja musiman/variabel (seasonal working capital or variable) dan sebagian dari kebutuhan tetapnya dengan dana jangka pendek dan sisanya merupakan kebutuhan modal kerja permanen. Pada strategi ini resikonya cukup tinggi tetapi dapat menghasilkan laba yang tinggi. Modal kerja musiman/variabel adalah pembiayaan yang dibutuhkan untuk aktiva lancar yang bersifat sementara dan selalu bervariasi sepanjang tahun. Modal kerja permanen (jangka panjang) adalah pembiayaan yang dibutuhkan untuk aktiva tetap ditambah bagian tertentu dari yang tetap dari aktiva lancar perusahaan dan tidak berubah sepanjang tahun.
2)      Strategi Keuangan Konservatif
Adalah dimana suatu perusahaan membiayai seluruh proyek yang ada dengan menggunakan dana jangka panjang, dan pengeluaran darurat yang mendadak dan tidak diharapkan menggunakan dana jangka pendek. Pada strategi ini mempunyai resiko kecil tetapi juga hanya dapat menghasilkan laba yang kecil.
3)      Strategi Keuangan Kombinasi
Adalah suatu perusahaan menetapkan pembiayaan campuran dengan kombinasi strategi agresif dan strategi konservatif yaitu menggunakan dana jangka pendek dan juga menggunakan dana jangka panjang.






Daftar Pustaka


Pearce, J. A & Robinson, R.B (PR), Strategic Management : Manajemen Strategis, Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Jakarta : Salemba Empat, 2009
Thompson, A. A & Strickland, A.J (TS), Strategic Management; Concepts and Cases, 11th edition, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Singapore, 2008
Hitt, M.A et, al. (H), Strategic Management; Competitiveness and Globalization, West Publishing Company, St. Paul, 2009
Desler, Gary. (2006). Strategi Multi Bisnis. Jakarta: Indeks

Tidak ada komentar:

Posting Komentar