|
STRATEGIC
MANAGEMENT
“IMPLEMENTASI EXTERNAL
ENVIRONMENT ANALYSIS DI SMA ISLAM ANNAJAH ”
NAMA : LESTARY PERMATA SARI
NIM : 55117010016
DOSEN : Prof. Dr. Ir. HAPZI ALI, MM, CMA
UNIVERSITAS MERCU
BUANA
|
Daftar Isi
Scanning Lingkungan, Tujuan
Scanning Lingkungan, Analisis Lingkungan Eksternal, Tujuan Analisis Terhadap
Lingkungan Eksternal Sekolah, Analisis Porter dan Steplee, Amalisis SWOT dalam
Sekolah Menengah Atas Islam (SMAI) ANNAJAH
Dalam merumuskan
strategi, maka terlebih dahulu harus melakukan analisis lingkungan dengan
maksud untuk untuk menyesuaikan dengan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki
perusahaan. Sebelum membicarakan segala sesuatu mengenai lingkungan bisnis,
maka hendaklah dimengerti terlebih dahulu beberapa istilah, yaitu sebagai
berikut:
a. Lingkungan
(eksternal): Adalah faktor-faktor yang berada diluar jangkauan perusahaan
yang dapat menimbulkan suatu peluang atau ancaman.
b. Analisis: Penelusuran
peluang atau ancaman sampai kepangkalnya.
c. Analisis lingkungan bisnis: Adalah
suatu proses yang digunakan perencana-perencana strategi untuk memantau
lingkungan bisnis dalam menentukan peluang atau ancaman.
Lingkungan bisnis perlu dianalisis, agar
pembuat strategi dapat mengantisipasi setiap kesempatan dan membantu
mengembangkan sistem pemecahan sedini mungkin terhadap faktor-faktor lingkungan
yang dianggap mengancam tujuan perusahaan (early warning systems).
Selain itu untuk dapat mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan
melakukan analisis lingkungan yang akan diperoleh lebih efektif. Di sisi lain
penganalisisan lingkungan bisnis sebagai upaya untuk membantu manajer dalam
meramalkan dampak lingkungan bisnis terhadap perkembangan perusahaan.
Terkumpulnya berbagai informasi dari lingkungan memudahkan untuk membuat
perencanaan jangka panjang
A.
PENGERTIAN ENVIRONMENTAL
SCANNING
Environtmental Scanning merupakan suatu
proses pengambilan keputusan, analisis,
penguraian informasi dan bagaimana organisasi menggunakan informasi eksternal
perusahaan yang melibatkan sejumlah orang yang berada di perusahaan. Fahey
dan Narayanan (dalam Morrison, 1992) berpendapat bahwa environmental
scanning yang efektif seharusnya dapat membantu pembuat keputusan
mengetahui perubahan potensial yang terjadi di lingkungan eksternal
mereka. Environmental scanningmenyediakan penyelidikan strategik yang
berguna dalam pemilihan keputusan strategi. Konsekuensi dari
aktivitasini adalah bertambahnya pemahaman akan dampak dari perubahan terhadap organisasi,
membantu meramalkan, dan membawa harapan perubahan yang baik dalam pembuatan
keputusan.
- TUJUAN
DARI ENVIRONMENTAL SCANNING
Dari berbagai literatur yang ada, pada umumnya sebuah
organisasi melakukan environmental scanning dengan tujuan untuk :
ü Memahami perubahan kekuatan
lingkungan, sehingga mereka mampu menempatkan diri dalam persaingan masa
mendatang.
ü Menghindari keterkejutan,
identifikasi peluang dan ancaman, mencapai keunggulan kompetitif dan
mengembangkan perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.
ü Untuk meningkatkan kesadaran para
manajer tentang kemampuan potensial yang berpengaruh penting pada lingkungan
industrinya dan mengidentifikasi ada tidaknya peluang dan ancaman di sekitar
lingkungan.
ü Untuk menghindari keterkejutan
strategi dan menjamin kesehatan jangka panjang perusahaan.
EXTERNAL
ENVIRONTMENTAL
Proses analisis lingkungan external harus dilakukan dengan
dasar yang berkelanjutan. Proses ini meliputi empat kegiatan, yaitu :
ü Scanning : mengidentifikasi
tanda-tanda awal perubahan lingkungan dan tren.
ü Monitoring : menemukan arti melalui
observasi secara terus-menerus terhadap perubahan lingkungan dan tren.
ü Forecasting : membuat proyeksi
perkiraan hasil berdasarkan perubahan dan tren yang dimonitor.
ü Assessing : menentukan waktu dan
arti penting perubahan lingkungan dan tren terhadap strategi dan manajemen
perusahaan
C.
TUJUAN ANALISIS TERHADAP LINGKUNGAN
EKSTERNAL SEKOLAH
Analisis lingkungan eksternal sekolah
terutama bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah peluang dan ancaman yang
berada di lingkungan eksternal sekolah. Peluang (Opportunities) merupaka tren
positif yang berada di lingkungan eksternal sekolah dan apabila peluang
tersebut dieksploitasi oleh sekolah maka peluang usaha tersebut berpotensi
untuk menghasilkan laba bagi sekolah secara berkelanjutan. Adapun Ancaman
(threats) adalah berbagai tren negative yang terdapat di lingkungan eksternal sekolah
dan apabila ancaman ini tidak diantisipasi dengan baik oleh sekolah maka
ancaman tersebut berpotensi menimbulkan kerugian bagi sekolah.
Sedangkan Barney dan Hesterly (2008)
, mendefinisikan ancaman sebagai indivisual, group or organization outside a
firm thak seeks to reduce the level of that firm’s performance ( individu,
kelompok ataupun organisasi di luar suatu perusahaan yang berupaya untuk
mengurangi kinerja yang sudah dicapai oleh perusahaan). Perusahaan harus
melakukan analisis lingkungan eksternal perusahaan dengan tujuan untuk
memperoleh potensi keuntungan dari peluang usaha dan meminimalkan terjadinya
resiko kerugian yang ditimbulkan oleh ancaman.
- ANALISIS PORTER
Porter mengajukan lima model kekuatan ( five forces models ) sebagai alat untuk
menganalisis lingkungan persaingan industry diantaranya sebagai berikut :
1. Ancaman Masuknya Pesaing Potensial ( Threaths
of Potensial New Entrants)
Faktor persaingan antar pesaing dalam industry yang sama
inilah yang menjadi sentral kekuatan persaingan. Semakin tinggi tingkat
persaingan antar perusahaan mengindikasikan semakin tinggi pula profitabilitas
industry, namun profitabilitas perusahaan mungkin menurun. Intensitas
persaingan ini tergantung beberapa factor berikut ini :
ü Pertumbuhan Industri
ü Biaya Tetap dan Biaya Penyimpanan
ü Diferensiasi Produk
ü Identitas Merek
ü Biaya Pengalihan ke Barang Lain
ü Konsentrasi dan Keseimbangan
ü Informasi yang Kompleks
ü Keberagaman Pesaing
ü Halangan Keluar
Perusahaan
akan memperoleh ancaman akibat masuknya perusahaan potensial yang dapat menjadi
pesaing bagi perusahaan atau adanya potensi pesaing dari perusahaan yang saat
ini belum menjadi pesaing perusahaan tetapi memiliki sumber daya yang memungkinkan
mereka memasuki suatu industry. Potensi pesaing
tersebut dapat dilihat dari sumber daya yang dimiliki oleh calon pesaing
2. Persaingan Antarperusahaan dalam Satu Industri (Rivalry Among Existing Firms)
Tingkat persaingan yang terjadi diantara perusahaan dalam
satu industry dapat memberikan ancaman bagi perusahaan karena tingkat
persaingan antarperusahaan yang tinggi dapat menurunkan pangsa pasar ( Market
Share) yang diperoleh perusahaan selama ini, terutama apabila produk yang
ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan yang ada dalam satu industry tersebut
dipersepsikan relative sama oleh konsumen. Sebuah perusahaan tertarik untuk
terjun ke dalam suatu industry bila industry tersebut menawarkan keuntungan
yang tinggi. Secara makro, datangnya pemain baru akan membuat persaingan
menjadi lebih ketat dan akhirnya berujung pada turunnya laba yang diterima bagi
semua perusahaan. Beberapa factor yang mempegaruhi mudah atau sulitnya
rintangan memasuki suatu industry diantaranya sebagai berikut :
ü Skala Ekonomi
ü Diferensiasi Produk
ü Identitas Merek
ü Biaya Pengalihan
ü Kebutuhan Modal
ü Akses terhadap Distribusi
ü Keunggulan Biaya Absolut
ü Kebijakan Pemerintah
ü Reaksi Pesaing
3. Ancaman Barang Subtitusi (Threats
of Subtitute Products)
Persaingan tidak hanya datang dari produk sejenis melainkan
dapat pula berasal dari produk yang tidak sejenis tetapi dapat memuaskan
kebutuhan yang sama. Produk seperti itu disebut sebagai produk subtitusi. Barang
subtitusi merupakan barang atau jasa yang dapat menggantikan produk sejenis.
Ancaman barang subtitusi dapat dijelaskan sebagai berikut :
ü Harga Relative dalam Kinerja Barang
Subtitusi
ü Biaya Mengalihkan Produk Lain
ü Kecenderungan Pembeli Untuk
Mensubtitusi
4. Daya Tawar Pembeli ( Bargaining
Power of Buyer)
Pembeli dapat menjadi ancaman bagi perusahaan terutama bila
penjualan produk perusahan hanya terkonsentrasi kepada sejumlah kecil pembeli. Setidaknya
ada beberapa factor yang dapat meningkatkan kekuatan tawar pembeli. Faktor
tersebut antara lain sebagai berikut :
ü Pangsa pembeli yang Besar
ü Biaya Mengalihkan ke Produk Lain yang
Relatif Kecil
ü Banyaknya Produk Subtitusi ( daya
tawar pembeli menjadi rendah jika tidak terdapat barang subtitusi, sehingga mau
tidak mau pembeli hanya mempunyai satu pilihan produk)
ü Tidak atau Minimnya Diferensiasi
Produk
5. Daya Tawar Pemasok/Penyedia Input (Bargaining
Power of Supplier)
Dalam hal ini pemasok dapat menjadi ancaman bagi perusahaan
yang selam ini memperoleh input dari pemasok bila ketergantungan perusahaan
kepada salah satu pemasok menjadi semakin besar dari waktu ke waktu. Salah satu
indicator yang dapat digunakan untuk melihat ketergantungan perusahaan kepada
salah satu pemasok adalah indicator rasio konsentrasi yang menunjukkan rasio
antara jumlah nilai pasoka dari pemasok tertentu dengan keseluruhan nilai
persediaan yang dipasok oleh berbagai pemasok.
Penyedia Input mempunyai daya tawar yang tinggi bila
perusahaan tersebut menjadi satu-satunya penyedia bahan baku bagi perusahaan
lain yang membutuhkan inputnya. Artinya penyedia input memonopoli harga manapun
kuantitas barang. Berikut adalah beberapa factor yang mempengaruhi kuat
tidaknya kekuatan daya tawar peneyedia input sebagai berikut :
ü Industri pemasok didominasi hanya
oleh sedikit perusahaan
ü Produk pemasok hanya memiliki sedikit
pengganti barang subtitusi
ü Pembeli bukan merupakan pelanggan
yang penting bagi pemasok
ü Produk pemasok merupakan produk yang
penting bagi pembeli
ü Produk pemasok diderensiasikan
ü Produk pemasok memiliki biaya
pengalihan yang tinggi
ü Pemasok memiliki ancaman integrasi ke
depan yang kuat
E. ANALISIS STEPLEE
Analisis
STEPLEE merupakan analisis terhadap lingkungan umum perusahaan untuk
mengidentifikasi sejumlah ancaman dan peluang yang diakibatkan oleh perubahan
lingkungan umum perusahaan. Analisis STEPLEE diantaranya sebagai berikut :
1) Social/Demographic
Perubahan
struktur social dan demografi dapat memberikan peluang maupun ancaman bagi
perusahaan
2) Technological
Teknologi
merupakan faktor pemicu perubahan yang dapat berpotensi membawa perusahaan
memperoleh keunggulan kompetitif
3) Economic
Pertumbuhan
ekonomi yang tinggi seperti yang terjadi di China akan memberikan peluang bagi
perusahaan-perusahaan manufaktur yang ada di Negara tersebut untuk mengalami
pertumbuhan sejalan dengan efek pengganda yang tercipta akibat meningkatnya
investasi dinegara tersebut.
4) Environmental
Munculnya
isu-isu lingkungan hidup yang semakin intens saat ini telah memunculkan
sejumlah ancaman dan peluang bagi perusahaan. Ancaman yang timbul dari masalah
lingkungan hidup adalah kecenderungan agar perusahaan memperhatikan dampak
operasi perusahaan tidak hanya ekonomi dan sosialmelainkan juga harus
memperhatikan dampak operasi perusahaan terhadap lingkungan. Bila perusahaan
mengadopsi kosep ini, maka perusahaan harus menyesuaikan penggunaan bahan baku
atau proses produksi yang ramah lingkungan.
5) Political
Terjaganya
stabilitas politik di suatu Negara akan memungkinkan perusahaan menjalankan
usahanya dengan optimal.
6) Legal
Selain
faktor stabilitas politik, faktor lain yang sangat diperhitungkan perusahaan
pada saat melakukan bisnis adalah adanya kepastian hokum yang dapat melindungi
kegiatan bisnis.
7) Ethical
Berbagai
pelanggaran etika yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di berbagai belahan
dunia akhir0akhir ini menuntut pengkajian secara lebuh mendalam terhadap faktor
etika dalam suatu proses pemindaian lingkungan.
F.
ANALISIS SWOT DALAM SEKOLAH MENENGAH
ATAS ISLAM (SMAI) ANNAJAH
SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan),
Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (tantangan).
Analisa SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal
dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan suatu event.
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi gambaran).
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
S = Strength,
adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau
program pada saat ini.
W
= Weakness, adalah situasi atau kondisi yang merupakan
kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.
O = Opportunity,
adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan
memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan.
T = Threat,
adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar
organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.
Dalam dunia pendidikan analisis ini
digunakan untuk mengevaluasi fungsi pengembangan kurikulum, fungsi perencanaan
dan evaluasi, fungsi ketenagaan, fungsi keuangan, fungsi proses belajar
mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan, fungsi pengembangan iklim akademik,
fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat dan sebagainya dilibatkan. Maka untuk
mencapai tingkat kesiapan setiap fungsi dan faktor-faktornya dilakukanlah
analisis SWOT (Depdiknas, 2002)
Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk
mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan fungsi sekolah yang
diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Berhubung tingkat
kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing faktor yang
terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan
faktor dalam setiap fungsi, baik faktor internal maupun eksternal (Depdiknas,
2002).
a. Tahap – Tahap Analisis SWOT
Analisis
SWOT adalah bagian dari tahap tahap perencanaan strategis suatu organisasi yang
terdiri dari tiga tahap yaitu : tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan
tahap pengambilan keputusan.
b. Tahap pengumpulan data
Tahap
ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga
merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis data. Pada tahap
ini data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data eksternal dan data internal.
Data
eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar sekolah seperti:
1. Peran masyarakat
2. Donatur
3. Pemerintah
Data
internal dapat diperoleh dari dalam sekolah itu sendiri, antara lain:
1. Laporan keuangan
sekolah
2. Administrasi sekolah
3. Kegiatan Belajar
mengajar
4. Keadaan guru dan siswa
5. Fasilitas dan
prasarana sekolah
6. Administrasi guru dan
lain lain
Visi
dan misi merupakan konsep perencanaan yang disertai tindakan sesuai dengan rencana
yang telah dirumuskan untuk mencapai tujuan. Adapun pernyataan visi SMA Islam
ANNAJAH adalah “Cerdas,
Inovatif, Mandiri, Kreatif, Berwawasan Global dan disertai landasan Iman dan
Taqwa”. Jika dikaji dari konsep
bahasa, kata inovatif diartikan sebagai
nilai lebih yang ditonjolkan sehingga membedakannya dengan yang lainnya pada umumnya
sedangkan kreatif merupakan capaian yang
dicapai sekolah baik secara akademik dan non akademik.
Sedangkan
landasan Iman dan Taqwa dapat diartikan sebagai penciptaan nilai Islam dalam
aktivitas sekolah baik dalam pembelajaran, pengajaran, lingkungan sekolah,
rukhiyah, rutinitas dan keteladanan. Secara konseptual, ada indikator- indikator
yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan visi tersebut. Unggul dalam prestasi tentunya
perlu dibuktikan dengan adanya prestasi akademik dan non akademik yang diraih
sekolah melebihi rata-rata sekolah menengah atas pada umumnya.
Jika
dikaji secara garis besar berdasarkan temuan data prestasi sekolah, SMA Islam
ANNAJAH telah memenuhi indikator unggul dalam prestasi. Selanjutnya, penerapan
nilai Islami juga telah dicerminkan dari pelaksanaan shalat berjamaah, tadarus
setiap pagu, keteladanan dan rutinintas.
Dalam penyusunan visi dan misi juga perlu diperhatikan “sejarah,
preferensi masa kini, lingkungan pasar, sumber daya dan kompetensi yang membedakan
antara satu organisasi dengan organisasi lainnya” (Shadrina, 2013:1). Merujuk
pada konsep di atas maka pernyataan visi SMA Islam ANNAJAH yang terdiri dari 6
(enam) kata dapat dikatakan telah baik, mudah diingat dan mencerminkan demand
drive dan sense of quality denganmengemukakan wawasan keunggulan
yang ingin diraih sekolah berupa peningkatan kompetensi/ prestasi dan sistem
nilai yang ingin dicapai sekolah berupa penerapan nilai Islami.
Lebih
lanjut, visi dan misi SMA Islam ANNAJAH telah merujuk pada implementasi manajemen
strategik. Visi dan misi sekolahmerupakan “rangkaian tujuan yang ingindicapaisekolah
baik berupa dorongan, ruanglingkup, persyaratan, prioritas, implikasi,tindakan,
kekuatan, kecakapan dan kemampuanmelihat dan memahami masa depan” (Sagala,2011:134).
Oleh karenanya, visi, misi, tujuandan sasaran SMA Islam ANNAJAH telah mengacu
pada pengakajian masa depan sekolahguna meningkatkan mutu sekolah.
Dari Hal yang telah dikemukakan diatas
menunjukkan bahwa faktor- faktor kekuatan (strength) dan peluang (opportunity)
sekolah lebih besar dari faktor- faktor kelemahan (weakness) dan ancaman
(threat) sekolah. Lebih lanjut, melalui analisis Matriks SPACE diketahui
bahwa strategi yang cocok dalam mengembangkan sekolah adalah mendukung strategi
agresif yaitu menjalankan strategi SO (Strategi menggunakan kekuatan untuk mencapai
peluang. Sehingga dapat dijelaskan bahwa profil SMA Islam ANNAJAH berada dalam
keadaan stabil dan dapat terus berkembang dengan strategi memanfaatkan
keunggulan sekolah dan peluang yang tersedia untuk meningkatkan mutu pendidikan
SMA Islam ANNAJAH.
Kondisi
lingkungan internal yang terdiri dari struktur organisasi sekolah, teamwork dan
pembagian tugas sekolah, hari dan waktu belajar, aset pembiayaan, kurikulum,
promosi sekolah, penerimaan siswa baru, budaya dan kode etik, dan kebijakan
sekolah, b) kondisi lingkungan eksternal sekolah meliputi lingkungan geografis,
demografis, lingkungan budaya dan apresiasi masyarakat, regulasi pemerintah, ilmu
pengetahuan dan teknologi, komite sekolah, lembaga mitra dan alumni dan c) implementasi
strategik dalam upaya memenuhi standar pendidikan nasional. Struktur sekolah
tersebut menggambarkan kejelasan hubungan kerjasama dan kewenangan dalam
organisasi sekolah SMA Islam ANNAJAH Secara fungsional, struktur SMA Islam
ANNAJAH telah memperjelas adanya pembagian tugas (job
description) yang jelas yang didasarkan pada kewenangan personil dalam
mengelola dan mengembangkan bidang pengelolaan sekolah yang telah disandangkan pada
struktur jabatan yang tertera.
Dengan demikian,
struktur sekolah telah menjelaskan adanya hubungan koordinasi dan teamwork
yang dibentuk berdasarkan bidang keahlian dalam mengelola sekolah. Anwar
(2013:55-56) mengemukakan bahwa proses pendidikan yang bermutu merujuk pada: Kebermutuan
subsistem dalam system proses yang mengacu pada ukuran kemampuan sistem dalam
melaksanakan apa yang seharusnya dikerjakan, subsitem komunikasi yang berfungsi
dalam memproses dan memeberikan informasi, dan susbsistem monitoring sebagai
control sistem terjadap kegiatan dan akuntabilitas subsistem dalam hubungan
sinergisnya di seluruh sistem. Selanjutnya, teamwork dan
pembagian tugas sekolah dijelaskan dalam paduan kerja pengelola sekolah dimana
masing-masing memiliki tanggung jawab, kewenangan dan tugas yang harus
dikerjakan baik harian, mingguan, bulanan, semesteran, awal tahun dan akhir
tahun pelajaran. Teamwork dibentuk berdasarkan musyawarah
sekolah dan surat keputusan kepala sekolah dan pihak terkait. SMA Islam ANNAJAH
memiliki tim pengembang sekolah, tim guru mata pelajaran yang tergabung dalam
MGMP, KKG dan organisasi siswa (OSIS). Masing-masing tim memiliki rencana kerja
yang tercermin dari berbagai kegiatan dan program pengembangan sekolah berdasarkan
bidang pengembangan masing-masing.
Aspek
pembiayaan SMA Islam ANNAJAH pada dasarnya bersumber dari dana siswa. Sekolah membuat
rencana anggaran tahunan sekolah, anggaran kegiatan sekolah dan laporan keuangan
yang dilaporkan secara berkala. Sumber dana tersebut dikelola untuk pembiayaan
pelaksanaan PBM, pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan personil sekolah
dan siswa dan pembiayaan berbagai kegiatan yang menunjang kegiatan di SMA Islam
ANNAJAH .
Penyelenggaraan
promosi dan penerimaan siswa baru SMA Islam ANNAJAH dilakukan melalui publikasi
media elektronik dan cetak. Ada dua variabel penting dalam penerapan strategi
melalui “pemasaran yaitu segmentasi pasar (market segmentation) yang
merupakan pembagian pasar menjadi bagian-bagian konsumen yang berbeda menurut
kebutuhan dan pemosisian produk (product positioning) yang merupakan
upaya untuk mengetahui apa yang diinginkan dan diharapkan konsumen” (David,
2009:454).
Dalam penyelenggaran
penerimaan siswa baru, sekolah mengadakan seleksi administrasi, tes akademik
dan wawancara. Sebagai sekolah unggul di bidang akademik, SMA Islam ANNAJAH menginput
siswa yang berprestasi secara akademik yang tersebar di penjuru Provinsi DKI
Jakarta. Hanya siswa yang secara akademis baik dapat diterima sebagai peserta
didik di sekolah ini. Hal tersebut senada dengan pernyataan Departemen
Pendidikan dan Budaya (Muhaimin, 2009:71-72) yang mengemukakan bahwa “masukan
(input) sekolah unggul adalah siswa yang diseleksi secara ketat dengan menggunakan
kriteria tertentu dan prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan seperti prestasi
superior dengan indikator nilai rapor, UAN, tes akademik dan psikotes”.
Keberadaan
lingkungan eksternal juga berpengaruh terhadap penyelenggaraan strategik sekolah.
Lingkungan eksternal SMA Islam ANNAJAH menggambarkan bahwa secara geografis
posisi sekolah sangat strategis dalam menarik minat masyarakat untuk menyekolahkan
anaknya di sekolah ini. Keadaan demografis dan ekonomi orang tua siswa, keikutsertaan
komite sekolah, alumni, lembaga mitra, budaya dan apresiasi masyarakat
menunjukkan keselarasan dalam mendukung program-program dan kegiatan sekolah.
Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan memberi kontribusi terhadap perkembangan
sekolah. Sekolah yang difasilitasi dengan jaringan internet memudahkan siswa
dan guru mengakses informasi untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan. Tata
usaha sekolah juga telah memberlakukan program 5 S (Seiri, Seiton,Seiso,
Seiketsu, Shitsuke). Pada saat ini program 5 S telah banyak diadopsi oleh berbagai
industri termasuk sekolah. Program 5 S “pertama kali diperkenalkan di Jepang sebagai
suatu gerakan untuk mengadakan pemilahan (seiri), penataan (seiton), pembersihan
(seiso), penjagaan kondisi yang mantap (seiketsu)” (Kusnadi, 2014:1).
Dalam
mengimplementasikan strategi- strategi tersebut sekolah juga berpedoman pada pemenuhan
standar pendidikan nasional Indonesia antara lain pemenuhan standar isi,
proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengelolaan,
pembiayaan, dan penilaian pendidikan (BSNP, 2013:23). SMAN 10 Fajar Harapan
telah berpedoman pada pengimplementasian standar pendidikan nasional dengan
membuat rencana pengembangan sekolah yang tercantum dalam Renstra, RKS dan
RKAS.
DAFTAR PUSTAKA
Fred
R David, Forest R David, Manajemen
Strategik : Suatu Pendekatan Keunggulan Bersaing, Jakarta : Salemba Empat,
2017
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, Bandung : Erlangga, 2012
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih keunggulan
Kompetitif, Jakarta : Erlangga, 2005
Andhana,
2010, https://andhana.wordpress.com/category/tugas-manajemen-strategik/
(Minggu, 25 MARET 2018 Jam 21.10 )
Din
Oloan Sihotang, 2015, http://shdinoloan.blogspot.co.id/2015/11/analisa-internal-dan-eksternal-sekolah.html
(Minggu, 25 MARET 2018 Jam 21.10 )
Irani
Z, dan Ulfah, 2014, https://www.neliti.com/id/publications/94553/implementasi-manajemen-strategik-dalam-upaya-peningkatan-mutu-pendidikan-pada-sm
(Minggu, 25 MARET 2018 Jam 21.20 )
Mery
Bude, 2010, http://ungubudeku.blogspot.co.id/2012/02/resume-environtmental-scanning.html
(Minggu, 25 MARET 2018 Jam 20.50 )