Senin, 26 Maret 2018

IMPLEMENTASI EXTERNAL ENVIRONMENT ANALYSIS DI SEKOLAH MENENGAH ISLAM (SMAI) ANNAJAH JAKARTA






STRATEGIC MANAGEMENT


“IMPLEMENTASI EXTERNAL ENVIRONMENT ANALYSIS DI SMA ISLAM ANNAJAH ”







NAMA       : LESTARY PERMATA SARI
NIM           : 55117010016
DOSEN      : Prof. Dr. Ir. HAPZI ALI, MM, CMA
UNIVERSITAS MERCU BUANA









Daftar Isi

Scanning Lingkungan, Tujuan Scanning Lingkungan, Analisis Lingkungan Eksternal, Tujuan Analisis Terhadap Lingkungan Eksternal Sekolah, Analisis Porter dan Steplee, Amalisis SWOT dalam Sekolah Menengah Atas Islam (SMAI) ANNAJAH


Dalam merumuskan strategi, maka terlebih dahulu harus melakukan analisis lingkungan dengan maksud untuk untuk menyesuaikan dengan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Sebelum membicarakan segala sesuatu mengenai lingkungan bisnis, maka hendaklah dimengerti terlebih dahulu beberapa istilah, yaitu sebagai berikut:
a. Lingkungan (eksternal): Adalah faktor-faktor yang berada diluar jangkauan perusahaan yang dapat menimbulkan suatu peluang atau ancaman.
b. Analisis: Penelusuran peluang atau ancaman sampai kepangkalnya.
c. Analisis lingkungan bisnis: Adalah suatu proses yang digunakan perencana-perencana strategi untuk memantau lingkungan bisnis dalam menentukan peluang atau ancaman.

Lingkungan bisnis perlu dianalisis, agar pembuat strategi dapat mengantisipasi setiap kesempatan dan membantu mengembangkan sistem pemecahan sedini mungkin terhadap faktor-faktor lingkungan yang dianggap mengancam tujuan perusahaan (early warning systems). Selain itu untuk dapat mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan melakukan analisis lingkungan yang akan diperoleh lebih efektif. Di sisi lain penganalisisan lingkungan bisnis sebagai upaya untuk membantu manajer dalam meramalkan dampak lingkungan bisnis terhadap perkembangan perusahaan. Terkumpulnya berbagai informasi dari lingkungan memudahkan untuk membuat perencanaan jangka panjang

A.    PENGERTIAN ENVIRONMENTAL SCANNING
 Environtmental Scanning merupakan suatu proses pengambilan keputusan, analisis, penguraian informasi dan bagaimana organisasi menggunakan informasi eksternal perusahaan yang melibatkan sejumlah orang yang berada di perusahaan. Fahey dan Narayanan (dalam Morrison, 1992) berpendapat bahwa environmental scanning yang efektif seharusnya dapat membantu pembuat keputusan mengetahui perubahan potensial yang terjadi di lingkungan eksternal mereka. Environmental scanningmenyediakan penyelidikan strategik yang berguna dalam pemilihan keputusan strategi. Konsekuensi dari aktivitasini adalah bertambahnya pemahaman akan dampak dari perubahan terhadap organisasi, membantu meramalkan, dan membawa harapan perubahan yang baik dalam pembuatan keputusan.

  1. TUJUAN DARI ENVIRONMENTAL SCANNING
Dari berbagai literatur yang ada, pada umumnya sebuah organisasi melakukan environmental scanning dengan tujuan untuk :
ü  Memahami perubahan kekuatan lingkungan, sehingga mereka mampu menempatkan diri dalam persaingan masa mendatang.
ü  Menghindari keterkejutan, identifikasi peluang dan ancaman, mencapai keunggulan kompetitif dan mengembangkan perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.
ü  Untuk meningkatkan kesadaran para manajer tentang kemampuan potensial yang berpengaruh penting pada lingkungan industrinya dan mengidentifikasi ada tidaknya peluang dan ancaman di sekitar lingkungan.
ü  Untuk menghindari keterkejutan strategi dan menjamin kesehatan jangka panjang perusahaan.

EXTERNAL ENVIRONTMENTAL
Proses analisis lingkungan external harus dilakukan dengan dasar yang berkelanjutan. Proses ini meliputi empat kegiatan, yaitu :
ü  Scanning : mengidentifikasi tanda-tanda awal perubahan lingkungan dan tren.
ü  Monitoring : menemukan arti melalui observasi secara terus-menerus terhadap perubahan lingkungan dan tren.
ü  Forecasting : membuat proyeksi perkiraan hasil berdasarkan perubahan dan tren yang dimonitor.
ü  Assessing : menentukan waktu dan arti penting perubahan lingkungan dan tren terhadap strategi dan manajemen perusahaan

C.    TUJUAN ANALISIS TERHADAP LINGKUNGAN EKSTERNAL SEKOLAH
Analisis lingkungan eksternal sekolah terutama bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah peluang dan ancaman yang berada di lingkungan eksternal sekolah. Peluang (Opportunities) merupaka tren positif yang berada di lingkungan eksternal sekolah dan apabila peluang tersebut dieksploitasi oleh sekolah maka peluang usaha tersebut berpotensi untuk menghasilkan laba bagi sekolah secara berkelanjutan. Adapun Ancaman (threats) adalah berbagai tren negative yang terdapat di lingkungan eksternal sekolah dan apabila ancaman ini tidak diantisipasi dengan baik oleh sekolah maka ancaman tersebut berpotensi menimbulkan kerugian bagi sekolah.
Sedangkan Barney dan Hesterly (2008) , mendefinisikan ancaman sebagai indivisual, group or organization outside a firm thak seeks to reduce the level of that firm’s performance ( individu, kelompok ataupun organisasi di luar suatu perusahaan yang berupaya untuk mengurangi kinerja yang sudah dicapai oleh perusahaan). Perusahaan harus melakukan analisis lingkungan eksternal perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh potensi keuntungan dari peluang usaha dan meminimalkan terjadinya resiko kerugian yang ditimbulkan oleh ancaman.
  
  1. ANALISIS PORTER
Porter mengajukan lima model kekuatan ( five forces models ) sebagai alat untuk menganalisis lingkungan persaingan industry diantaranya sebagai berikut :
1.      Ancaman Masuknya Pesaing Potensial ( Threaths of Potensial New Entrants)
Faktor persaingan antar pesaing dalam industry yang sama inilah yang menjadi sentral kekuatan persaingan. Semakin tinggi tingkat persaingan antar perusahaan mengindikasikan semakin tinggi pula profitabilitas industry, namun profitabilitas perusahaan mungkin menurun. Intensitas persaingan ini tergantung beberapa factor berikut ini :
ü  Pertumbuhan Industri
ü  Biaya Tetap dan Biaya Penyimpanan
ü  Diferensiasi Produk
ü  Identitas Merek
ü  Biaya Pengalihan ke Barang Lain
ü  Konsentrasi dan Keseimbangan
ü  Informasi yang Kompleks
ü  Keberagaman Pesaing
ü  Halangan Keluar
Perusahaan akan memperoleh ancaman akibat masuknya perusahaan potensial yang dapat menjadi pesaing bagi perusahaan atau adanya potensi pesaing dari perusahaan yang saat ini belum menjadi pesaing perusahaan tetapi memiliki sumber daya yang memungkinkan mereka memasuki suatu industry. Potensi pesaing  tersebut dapat dilihat dari sumber daya yang dimiliki oleh calon pesaing

2.      Persaingan Antarperusahaan dalam Satu Industri (Rivalry Among Existing Firms)
Tingkat persaingan yang terjadi diantara perusahaan dalam satu industry dapat memberikan ancaman bagi perusahaan karena tingkat persaingan antarperusahaan yang tinggi dapat menurunkan pangsa pasar ( Market Share) yang diperoleh perusahaan selama ini, terutama apabila produk yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan yang ada dalam satu industry tersebut dipersepsikan relative sama oleh konsumen. Sebuah perusahaan tertarik untuk terjun ke dalam suatu industry bila industry tersebut menawarkan keuntungan yang tinggi. Secara makro, datangnya pemain baru akan membuat persaingan menjadi lebih ketat dan akhirnya berujung pada turunnya laba yang diterima bagi semua perusahaan. Beberapa factor yang mempegaruhi mudah atau sulitnya rintangan memasuki suatu industry diantaranya sebagai berikut :
ü  Skala Ekonomi
ü  Diferensiasi Produk
ü  Identitas Merek
ü  Biaya Pengalihan
ü  Kebutuhan Modal
ü  Akses terhadap Distribusi
ü  Keunggulan Biaya Absolut
ü  Kebijakan Pemerintah
ü  Reaksi Pesaing 
3.      Ancaman Barang Subtitusi (Threats of Subtitute Products)
Persaingan tidak hanya datang dari produk sejenis melainkan dapat pula berasal dari produk yang tidak sejenis tetapi dapat memuaskan kebutuhan yang sama. Produk seperti itu disebut sebagai produk subtitusi. Barang subtitusi merupakan barang atau jasa yang dapat menggantikan produk sejenis. Ancaman barang subtitusi dapat dijelaskan sebagai berikut :
ü  Harga Relative dalam Kinerja Barang Subtitusi
ü  Biaya Mengalihkan Produk Lain
ü  Kecenderungan Pembeli Untuk Mensubtitusi
4.      Daya Tawar Pembeli ( Bargaining Power of Buyer)
Pembeli dapat menjadi ancaman bagi perusahaan terutama bila penjualan produk perusahan hanya terkonsentrasi kepada sejumlah kecil pembeli. Setidaknya ada beberapa factor yang dapat meningkatkan kekuatan tawar pembeli. Faktor tersebut antara lain sebagai berikut :
ü  Pangsa pembeli yang Besar
ü  Biaya Mengalihkan ke Produk Lain yang Relatif Kecil
ü  Banyaknya Produk Subtitusi ( daya tawar pembeli menjadi rendah jika tidak terdapat barang subtitusi, sehingga mau tidak mau pembeli hanya mempunyai satu pilihan produk)
ü  Tidak atau Minimnya Diferensiasi Produk
5.      Daya Tawar Pemasok/Penyedia Input (Bargaining Power of Supplier)
Dalam hal ini pemasok dapat menjadi ancaman bagi perusahaan yang selam ini memperoleh input dari pemasok bila ketergantungan perusahaan kepada salah satu pemasok menjadi semakin besar dari waktu ke waktu. Salah satu indicator yang dapat digunakan untuk melihat ketergantungan perusahaan kepada salah satu pemasok adalah indicator rasio konsentrasi yang menunjukkan rasio antara jumlah nilai pasoka dari pemasok tertentu dengan keseluruhan nilai persediaan yang dipasok oleh berbagai pemasok.
Penyedia Input mempunyai daya tawar yang tinggi bila perusahaan tersebut menjadi satu-satunya penyedia bahan baku bagi perusahaan lain yang membutuhkan inputnya. Artinya penyedia input memonopoli harga manapun kuantitas barang. Berikut adalah beberapa factor yang mempengaruhi kuat tidaknya kekuatan daya tawar peneyedia input sebagai berikut :
ü  Industri pemasok didominasi hanya oleh sedikit perusahaan
ü  Produk pemasok hanya memiliki sedikit pengganti barang subtitusi
ü  Pembeli bukan merupakan pelanggan yang penting bagi pemasok
ü  Produk pemasok merupakan produk yang penting bagi pembeli
ü  Produk pemasok diderensiasikan
ü  Produk pemasok memiliki biaya pengalihan yang tinggi
ü  Pemasok memiliki ancaman integrasi ke depan yang kuat

E.     ANALISIS STEPLEE
Analisis STEPLEE merupakan analisis terhadap lingkungan umum perusahaan untuk mengidentifikasi sejumlah ancaman dan peluang yang diakibatkan oleh perubahan lingkungan umum perusahaan. Analisis STEPLEE diantaranya sebagai berikut :
1)      Social/Demographic
Perubahan struktur social dan demografi dapat memberikan peluang maupun ancaman bagi perusahaan
2)      Technological
Teknologi merupakan faktor pemicu perubahan yang dapat berpotensi membawa perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif
3)      Economic
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi seperti yang terjadi di China akan memberikan peluang bagi perusahaan-perusahaan manufaktur yang ada di Negara tersebut untuk mengalami pertumbuhan sejalan dengan efek pengganda yang tercipta akibat meningkatnya investasi dinegara tersebut.
4)      Environmental
Munculnya isu-isu lingkungan hidup yang semakin intens saat ini telah memunculkan sejumlah ancaman dan peluang bagi perusahaan. Ancaman yang timbul dari masalah lingkungan hidup adalah kecenderungan agar perusahaan memperhatikan dampak operasi perusahaan tidak hanya ekonomi dan sosialmelainkan juga harus memperhatikan dampak operasi perusahaan terhadap lingkungan. Bila perusahaan mengadopsi kosep ini, maka perusahaan harus menyesuaikan penggunaan bahan baku atau proses produksi yang ramah lingkungan. 
5)      Political
Terjaganya stabilitas politik di suatu Negara akan memungkinkan perusahaan menjalankan usahanya dengan optimal.
6)      Legal
Selain faktor stabilitas politik, faktor lain yang sangat diperhitungkan perusahaan pada saat melakukan bisnis adalah adanya kepastian hokum yang dapat melindungi kegiatan bisnis.
7)      Ethical
Berbagai pelanggaran etika yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di berbagai belahan dunia akhir0akhir ini menuntut pengkajian secara lebuh mendalam terhadap faktor etika dalam suatu proses pemindaian lingkungan.

F.     ANALISIS SWOT DALAM SEKOLAH MENENGAH ATAS ISLAM (SMAI) ANNAJAH

 SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (tantangan). Analisa SWOT adalah alat yang digunakan untuk mengidentifikasi isu-isu internal dan eksternal yang mempengaruhi kemampuan kita dalam memasarkan suatu event. Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif (memberi gambaran).
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
S = Strength, adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari organisasi atau program pada saat ini.
W = Weakness, adalah situasi atau kondisi yang  merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini.
O = Opportunity, adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang  di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi  organisasi di masa depan.
T =  Threat, adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.
   Dalam dunia pendidikan analisis ini digunakan untuk mengevaluasi fungsi pengembangan kurikulum, fungsi perencanaan dan evaluasi, fungsi ketenagaan, fungsi keuangan, fungsi proses belajar mengajar, fungsi pelayanan kesiswaan, fungsi pengembangan iklim akademik, fungsi hubungan sekolah dengan masyarakat dan sebagainya dilibatkan. Maka untuk mencapai tingkat kesiapan setiap fungsi dan faktor-faktornya dilakukanlah analisis SWOT (Depdiknas, 2002)
  Analisis SWOT dilakukan dengan maksud untuk mengenali tingkat kesiapan setiap fungsi dari keseluruhan fungsi sekolah yang diperlukan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Berhubung tingkat kesiapan fungsi ditentukan oleh tingkat kesiapan masing-masing faktor yang terlibat pada setiap fungsi, maka analisis SWOT dilakukan terhadap keseluruhan faktor dalam setiap fungsi, baik faktor internal maupun eksternal (Depdiknas, 2002). 
a.     Tahap – Tahap Analisis SWOT
          Analisis SWOT adalah bagian dari tahap tahap perencanaan strategis suatu organisasi yang terdiri dari tiga tahap yaitu : tahap pengumpulan data, tahap analisis, dan tahap pengambilan keputusan.
b.      Tahap pengumpulan data
          Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra analisis data. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data eksternal dan data internal.
Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar sekolah seperti:
1.      Peran masyarakat
2.      Donatur
3.      Pemerintah
Data internal dapat diperoleh dari dalam sekolah itu sendiri, antara lain:
1.      Laporan keuangan sekolah
2.      Administrasi sekolah
3.      Kegiatan Belajar mengajar
4.      Keadaan guru dan siswa
5.      Fasilitas dan prasarana sekolah
6.      Administrasi guru dan lain lain

Visi dan misi merupakan konsep perencanaan yang disertai tindakan sesuai dengan rencana yang telah dirumuskan untuk mencapai tujuan. Adapun pernyataan visi SMA Islam ANNAJAH adalah “Cerdas, Inovatif, Mandiri, Kreatif, Berwawasan Global dan disertai landasan Iman dan Taqwa”. Jika dikaji dari konsep bahasa, kata inovatif  diartikan sebagai nilai lebih yang ditonjolkan sehingga membedakannya dengan yang lainnya pada umumnya sedangkan kreatif  merupakan capaian yang dicapai sekolah baik secara akademik dan non akademik.
Sedangkan landasan Iman dan Taqwa dapat diartikan sebagai penciptaan nilai Islam dalam aktivitas sekolah baik dalam pembelajaran, pengajaran, lingkungan sekolah, rukhiyah, rutinitas dan keteladanan. Secara konseptual, ada indikator- indikator yang harus dipenuhi untuk mencapai tujuan visi tersebut. Unggul dalam prestasi tentunya perlu dibuktikan dengan adanya prestasi akademik dan non akademik yang diraih sekolah melebihi rata-rata sekolah menengah atas pada umumnya.
Jika dikaji secara garis besar berdasarkan temuan data prestasi sekolah, SMA Islam ANNAJAH telah memenuhi indikator unggul dalam prestasi. Selanjutnya, penerapan nilai Islami juga telah dicerminkan dari pelaksanaan shalat berjamaah, tadarus setiap pagu, keteladanan dan rutinintas.  Dalam penyusunan visi dan misi juga perlu diperhatikan “sejarah, preferensi masa kini, lingkungan pasar, sumber daya dan kompetensi yang membedakan antara satu organisasi dengan organisasi lainnya” (Shadrina, 2013:1). Merujuk pada konsep di atas maka pernyataan visi SMA Islam ANNAJAH yang terdiri dari 6 (enam) kata dapat dikatakan telah baik, mudah diingat dan mencerminkan demand drive dan sense of quality denganmengemukakan wawasan keunggulan yang ingin diraih sekolah berupa peningkatan kompetensi/ prestasi dan sistem nilai yang ingin dicapai sekolah berupa penerapan nilai Islami.
Lebih lanjut, visi dan misi SMA Islam ANNAJAH telah merujuk pada implementasi manajemen strategik. Visi dan misi sekolahmerupakan “rangkaian tujuan yang ingindicapaisekolah baik berupa dorongan, ruanglingkup, persyaratan, prioritas, implikasi,tindakan, kekuatan, kecakapan dan kemampuanmelihat dan memahami masa depan” (Sagala,2011:134). Oleh karenanya, visi, misi, tujuandan sasaran SMA Islam ANNAJAH telah mengacu pada pengakajian masa depan sekolahguna meningkatkan mutu sekolah.
 Dari Hal yang telah dikemukakan diatas menunjukkan bahwa faktor- faktor kekuatan (strength) dan peluang (opportunity) sekolah lebih besar dari faktor- faktor kelemahan (weakness) dan ancaman (threat) sekolah. Lebih lanjut, melalui analisis Matriks SPACE diketahui bahwa strategi yang cocok dalam mengembangkan sekolah adalah mendukung strategi agresif yaitu menjalankan strategi SO (Strategi menggunakan kekuatan untuk mencapai peluang. Sehingga dapat dijelaskan bahwa profil SMA Islam ANNAJAH berada dalam keadaan stabil dan dapat terus berkembang dengan strategi memanfaatkan keunggulan sekolah dan peluang yang tersedia untuk meningkatkan mutu pendidikan SMA Islam ANNAJAH.
Kondisi lingkungan internal yang terdiri dari struktur organisasi sekolah, teamwork dan pembagian tugas sekolah, hari dan waktu belajar, aset pembiayaan, kurikulum, promosi sekolah, penerimaan siswa baru, budaya dan kode etik, dan kebijakan sekolah, b) kondisi lingkungan eksternal sekolah meliputi lingkungan geografis, demografis, lingkungan budaya dan apresiasi masyarakat, regulasi pemerintah, ilmu pengetahuan dan teknologi, komite sekolah, lembaga mitra dan alumni dan c) implementasi strategik dalam upaya memenuhi standar pendidikan nasional. Struktur sekolah tersebut menggambarkan kejelasan hubungan kerjasama dan kewenangan dalam organisasi sekolah SMA Islam ANNAJAH Secara fungsional, struktur SMA Islam ANNAJAH telah memperjelas adanya pembagian tugas (job description) yang jelas yang didasarkan pada kewenangan personil dalam mengelola dan mengembangkan bidang pengelolaan sekolah yang telah disandangkan pada struktur jabatan yang tertera.
Dengan demikian, struktur sekolah telah menjelaskan adanya hubungan koordinasi dan teamwork yang dibentuk berdasarkan bidang keahlian dalam mengelola sekolah. Anwar (2013:55-56) mengemukakan bahwa proses pendidikan yang bermutu merujuk pada: Kebermutuan subsistem dalam system proses yang mengacu pada ukuran kemampuan sistem dalam melaksanakan apa yang seharusnya dikerjakan, subsitem komunikasi yang berfungsi dalam memproses dan memeberikan informasi, dan susbsistem monitoring sebagai control sistem terjadap kegiatan dan akuntabilitas subsistem dalam hubungan sinergisnya di seluruh sistem. Selanjutnya, teamwork dan pembagian tugas sekolah dijelaskan dalam paduan kerja pengelola sekolah dimana masing-masing memiliki tanggung jawab, kewenangan dan tugas yang harus dikerjakan baik harian, mingguan, bulanan, semesteran, awal tahun dan akhir tahun pelajaran. Teamwork dibentuk berdasarkan musyawarah sekolah dan surat keputusan kepala sekolah dan pihak terkait. SMA Islam ANNAJAH memiliki tim pengembang sekolah, tim guru mata pelajaran yang tergabung dalam MGMP, KKG dan organisasi siswa (OSIS). Masing-masing tim memiliki rencana kerja yang tercermin dari berbagai kegiatan dan program pengembangan sekolah berdasarkan bidang pengembangan masing-masing.
Aspek pembiayaan SMA Islam ANNAJAH pada dasarnya bersumber dari dana siswa. Sekolah membuat rencana anggaran tahunan sekolah, anggaran kegiatan sekolah dan laporan keuangan yang dilaporkan secara berkala. Sumber dana tersebut dikelola untuk pembiayaan pelaksanaan PBM, pengadaan sarana dan prasarana, pengembangan personil sekolah dan siswa dan pembiayaan berbagai kegiatan yang menunjang kegiatan di SMA Islam ANNAJAH .
Penyelenggaraan promosi dan penerimaan siswa baru SMA Islam ANNAJAH dilakukan melalui publikasi media elektronik dan cetak. Ada dua variabel penting dalam penerapan strategi melalui “pemasaran yaitu segmentasi pasar (market segmentation) yang merupakan pembagian pasar menjadi bagian-bagian konsumen yang berbeda menurut kebutuhan dan pemosisian produk (product positioning) yang merupakan upaya untuk mengetahui apa yang diinginkan dan diharapkan konsumen” (David, 2009:454).
Dalam penyelenggaran penerimaan siswa baru, sekolah mengadakan seleksi administrasi, tes akademik dan wawancara. Sebagai sekolah unggul di bidang akademik, SMA Islam ANNAJAH menginput siswa yang berprestasi secara akademik yang tersebar di penjuru Provinsi DKI Jakarta. Hanya siswa yang secara akademis baik dapat diterima sebagai peserta didik di sekolah ini. Hal tersebut senada dengan pernyataan Departemen Pendidikan dan Budaya (Muhaimin, 2009:71-72) yang mengemukakan bahwa “masukan (input) sekolah unggul adalah siswa yang diseleksi secara ketat dengan menggunakan kriteria tertentu dan prosedur yang dapat dipertanggungjawabkan seperti prestasi superior dengan indikator nilai rapor, UAN, tes akademik dan psikotes”.
Keberadaan lingkungan eksternal juga berpengaruh terhadap penyelenggaraan strategik sekolah. Lingkungan eksternal SMA Islam ANNAJAH menggambarkan bahwa secara geografis posisi sekolah sangat strategis dalam menarik minat masyarakat untuk menyekolahkan anaknya di sekolah ini. Keadaan demografis dan ekonomi orang tua siswa, keikutsertaan komite sekolah, alumni, lembaga mitra, budaya dan apresiasi masyarakat menunjukkan keselarasan dalam mendukung program-program dan kegiatan sekolah. Perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan memberi kontribusi terhadap perkembangan sekolah. Sekolah yang difasilitasi dengan jaringan internet memudahkan siswa dan guru mengakses informasi untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan. Tata usaha sekolah juga telah memberlakukan program 5 S (Seiri, Seiton,Seiso, Seiketsu, Shitsuke). Pada saat ini program 5 S telah banyak diadopsi oleh berbagai industri termasuk sekolah. Program 5 S “pertama kali diperkenalkan di Jepang sebagai suatu gerakan untuk mengadakan pemilahan (seiri), penataan (seiton), pembersihan (seiso), penjagaan kondisi yang mantap (seiketsu)” (Kusnadi, 2014:1).
Dalam mengimplementasikan strategi- strategi tersebut sekolah juga berpedoman pada pemenuhan standar pendidikan nasional Indonesia antara lain pemenuhan standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan (BSNP, 2013:23). SMAN 10 Fajar Harapan telah berpedoman pada pengimplementasian standar pendidikan nasional dengan membuat rencana pengembangan sekolah yang tercantum dalam Renstra, RKS dan RKAS.




















DAFTAR PUSTAKA

Fred R David, Forest R David, Manajemen Strategik : Suatu Pendekatan Keunggulan Bersaing, Jakarta : Salemba Empat, 2017
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, Bandung : Erlangga, 2012
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih keunggulan Kompetitif, Jakarta : Erlangga, 2005
Andhana, 2010, https://andhana.wordpress.com/category/tugas-manajemen-strategik/ (Minggu, 25 MARET 2018 Jam 21.10 )
Din Oloan Sihotang, 2015, http://shdinoloan.blogspot.co.id/2015/11/analisa-internal-dan-eksternal-sekolah.html (Minggu, 25 MARET 2018 Jam 21.10 )
Mery Bude, 2010, http://ungubudeku.blogspot.co.id/2012/02/resume-environtmental-scanning.html (Minggu, 25 MARET 2018 Jam 20.50 )




EXTERNAL ENVIRONMENT ANALYSIS





STRATEGIC MANAGEMENT


“EXTERNAL ENVIRONMENT ANALYSIS”







NAMA       : LESTARY PERMATA SARI
NIM           : 55117010016
DOSEN      : Prof. Dr. Ir. HAPZI ALI, MM, CMA
UNIVERSITAS MERCU BUANA











Daftar Isi

Scanning Lingkungan, Tujuan Scanning Lingkungan, Analisis Lingkungan Eksternal, Tujuan Analisis Terhadap Lingkungan Eksternal Perusahaan, Alat-alat Analisis Lingkungan Eksternal, Analisis Porter dan Steplee

Dalam merumuskan strategi, maka terlebih dahulu harus melakukan analisis lingkungan dengan maksud untuk untuk menyesuaikan dengan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Sebelum membicarakan segala sesuatu mengenai lingkungan bisnis, maka hendaklah dimengerti terlebih dahulu beberapa istilah, yaitu sebagai berikut:
a. Lingkungan (eksternal): Adalah faktor-faktor yang berada diluar jangkauan perusahaan yang dapat menimbulkan suatu peluang atau ancaman.
b. Analisis: Penelusuran peluang atau ancaman sampai kepangkalnya.
c. Analisis lingkungan bisnis: Adalah suatu proses yang digunakan perencana-perencana strategi untuk memantau lingkungan bisnis dalam menentukan peluang atau ancaman.

Lingkungan bisnis perlu dianalisis, agar pembuat strategi dapat mengantisipasi setiap kesempatan dan membantu mengembangkan sistem pemecahan sedini mungkin terhadap faktor-faktor lingkungan yang dianggap mengancam tujuan perusahaan (early warning systems). Selain itu untuk dapat mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan melakukan analisis lingkungan yang akan diperoleh lebih efektif. Di sisi lain penganalisisan lingkungan bisnis sebagai upaya untuk membantu manajer dalam meramalkan dampak lingkungan bisnis terhadap perkembangan perusahaan. Terkumpulnya berbagai informasi dari lingkungan memudahkan untuk membuat perencanaan jangka panjang.

A.    PENGERTIAN ENVIRONMENTAL SCANNING
Menurut Hunger dan Wheelen (2000:53-54) : Environtmental scanning is monitoring, evaluating and disseminating of information from the external and internal environment to key people within the corporation. A corporation uses this tool to avoid strategic surprise and to ensure its long term health.
Menurut Aguilar (dalam Choo, 2001) : Environtmental scanning is the acquisition and use of information about events, trends, relationships in an organization’s external environtment, the knowledge of which would assist management in planning the organization’s future caourse of action.
 Menurut Wright, Kroll & Parnell (1998:31) : Environtmental scanning is the gathering and analysis of information about information trends.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Environtmental Scanning merupakan suatu proses pengambilan keputusan, analisis, penguraian informasi dan bagaimana organisasi menggunakan informasi eksternal perusahaan yang melibatkan sejumlah orang yang berada di perusahaan. Fahey dan Narayanan (dalam Morrison, 1992) berpendapat bahwa environmental scanning yang efektif seharusnya dapat membantu pembuat keputusan mengetahui perubahan potensial yang terjadi di lingkungan eksternal mereka. Environmental scanningmenyediakan penyelidikan strategik yang berguna dalam pemilihan keputusan strategi. Konsekuensi dari aktivitasini adalah bertambahnya pemahaman akan dampak dari perubahan terhadap organisasi, membantu meramalkan, dan membawa harapan perubahan yang baik dalam pembuatan keputusan.

  1. TUJUAN DARI ENVIRONMENTAL SCANNING
Dari berbagai literatur yang ada, pada umumnya sebuah organisasi melakukan environmental scanning dengan tujuan untuk :
ü  Memahami perubahan kekuatan lingkungan, sehingga mereka mampu menempatkan diri dalam persaingan masa mendatang.
ü  Menghindari keterkejutan, identifikasi peluang dan ancaman, mencapai keunggulan kompetitif dan mengembangkan perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.
ü  Untuk meningkatkan kesadaran para manajer tentang kemampuan potensial yang berpengaruh penting pada lingkungan industrinya dan mengidentifikasi ada tidaknya peluang dan ancaman di sekitar lingkungan.
ü  Untuk menghindari keterkejutan strategi dan menjamin kesehatan jangka panjang perusahaan.
EXTERNAL ENVIRONTMENTAL
Proses analisis lingkungan external harus dilakukan dengan dasar yang berkelanjutan. Proses ini meliputi empat kegiatan, yaitu :
ü  Scanning : mengidentifikasi tanda-tanda awal perubahan lingkungan dan tren.
ü  Monitoring : menemukan arti melalui observasi secara terus-menerus terhadap perubahan lingkungan dan tren.
ü  Forecasting : membuat proyeksi perkiraan hasil berdasarkan perubahan dan tren yang dimonitor.
ü  Assessing : menentukan waktu dan arti penting perubahan lingkungan dan tren terhadap strategi dan manajemen perusahaan

  1. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
Kekuatan eksternal dapat dibagi menjadi lima kategori luas : (1) Kekuatan ekonomi, (2) kekuatan Bidaya, Sosial, Dempgrafi, dan Lingkungan, (3) Kekuatam Politik, Pemerintah, dan Hukum, (4) kekuatan Teknologi, (5)Kekuatan Persaingan. Perubahan kekuatan eksternal diterjemahkan menjadi perubahan-perubahan dalam permintaan pelangggan terhadap produk dan jasa industry dan konsumen.

Sektor Sosial Ekonomi
Akan banyak berpengaruh terhadap penentuan jumlah permintaan produk dan besarnya biaya yang di keluarkan untuk menghasilkan produk perusahaan. Kondisi perusahaan, pengaruh iklim dan lingkungan social dapat membantu / memperlambat pencapaian tujuan perusahaan

Kondisi perekonomian
Tingkat kejelian mengamati kondisi perekonomian saat ini dan keakurasian dlm pemperkirakan akan sangat berpengaruh terhadap tingkat keuntungan dan kesuksesan perancangan strategi perusahaan. Factor kondisi perekonomian mencangkup
·         Tahap-tahap yang terjadi dalam siklus bisnis seperti despresi,resesi,recovery, dan tahap kemakmuran
·         Laju inflasi dan deflasi untuk komoditas2 tertentu yang mempunyai nilai strategic. Pengaruh inflasi akan sangat terasa bagi perusahaan khusus nya dalam penentuan harga dan tingkat upah karyawan
·         Kebijakan fiscal dan moneter yang berlaku khususnya akan sangat berpengaruh terhadap penentuan besarnya suku bunga dan besarnya tingkat pajak yang harus di bayarkan oleh perusahaan
·         Informasi tetntang neraca pembayaran dan volume neraca perdagangan antar Negara

Kondisi Alam
Perubahan kondisi alam sulit di perkirakan sebelumnya .namun kondisi alam tdk dpt di abaikan beegitu saja dlm perencanaaan strategi bisnis

Kondisi Sosial
Beberapa contoh bagaiana factor social-ekonpmi dapat menimbulkan keseatan dan ancaman bagi perusahaan seperti :
·         Keberhasilan program keluarga berenccana dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia sanagt berpengaruh terhadap pola kebiasaan perilaku masyarakat. Pemahaan atas norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera dalam banyak hal telah menggantikan konsepsi tentang banyak anak banyak rejeki
·         Keberhasilan laju pertumbuhan penduduk berpengaruh positif terhadap tingkat pendidikan formal yang mampu di selesaikan oleh masyarakat.pengaruh terbesar dari meningkatnya angka melek huruf pd masyarakat adalah munculnya sikap dan pandangan bagi baru masyarakat tentang jangka waktu kerja dan pada akhirnya tentang kualitas hidup yg di harapkan dari bekerja

Sektor Teknologi
Adanya perubahan teknologi dapat mendorong munculnya kesempatan bisnis dan perbaikan upaya pencapaian tujuan organisasi . tapi dapat juga ancaman bagi kelangsungan produk yang sudah ada. Beberapa produk teknologi dapat di pergunakan sebagai pendobrak yang mampu menciptakan kesempatan sekaligus ancaman terhadap kegiatan bisnis anta ra laim : computer,transitor, perkembangan teknik genetika tanaman dan pendayagunaan tenaga surya. Oleh karena itu perubahan teknologi sudah tentu berpengaruh terhadap siklus kehidupan produk . Ketetapan dan penilaian aiklus kehidupan produk pada gilirannya dapat menenentukan timing yang tepat untuk meluncurkan produk baru atau modifikasi produk yang ada. Dalam kasus ini maka pengamatan lingkungan atau di kenal environmental scanning sangat di perlukan untuk tetap mempertahankan produk di pasar. Perubahan teknologi juga akan berpengaruh pada pilihan metode distribusi dan kemampuan tenaga penjual yang di butuhkan untuk melayani segmen pasar yang di pilih . Tingkat kecepatan atau keterlambatan dalam mengantisipasi perubahan teknologi dalam banyak hal adalah merupakan fungsi dari kreativitas sumberdaya mansia,tingkat reseptif perusahaan dalam industri dan ketersediaan sumber dana untuk membiayaai kegiatan penelitian dan pengembangan serta operasional.

Sektor Pemerintah
Peran pemerintah dalam mekanisme penyampaian produk dari produsen ke konsumen sangat besar . Campur tangan pemerintah tidak dapat dihindari pada setiap tahap dalam rangkaian kegiatan produksi.Alat kendali pemerintah melalui berbagai paket kebijakan fiscal dan moneter ternyata cukup efektif untuk mempengaruhi dinamika bisnis. Pemerintah juga mempunyai otoritas dalam hal peraturan atau tata niaga berbagai komoditas termasuk didalamnya komposisi penggunaan tenaa kerja dan pengendalian supply produk.
Peran pemerintah sangat dominan dalam penciptaan kesempatan dan ancaman terhadap kelangsungan bisnis. Beberapa hal yang mungkin dapat dianggap sebagai kesempatan bisnis yang di timbulkan dari sector pemerintah :
ü  Pemerintah merupakan konsumen yang cukup besar bagi banyak produk. Pasar pemerintah dapat di gunakan sebagai alat untuk mempengaruhi dinamika di sector social- ekonomi . Meningkatnya anggaran pembangunan dari pemerintah ini menunjukan seakin banyak kebutuhan produk yang akan di peruntukan bagi masyarakat dalam bentuk praserana fisik dan bentuk pengueluaran lainnya.
ü  Pemerintah dapat berperan sebagai pelindung dari adanya praktik tidak sehat adlam berbagai kegiatan bisnis yang muncul dari luar .Disamping pemerintah sebenarnya juga berkepentingan dengan tumbuhnya industri dan kegiatan ekonomi domestic.
 Kekuatan eksternal mempengaruhi tipe strategi produk yang dikembangkan,  positioning, dan segmentasi pasar, tipe jasa yang ditawarkan, dan pilihan bisnisuntuk diakuisisi atau dijual. Kekuatan eksternal secara langsung mempengaruhi baik pemasok maupun distributor. Mengidentifikasi dan mengevaluasi kesempatan dan ancaman eksternal memungkinkan organisasi intuk mengembangkan misi yang jelas, mendesain strategi dalam mencapai tujuan jangka panjang, dan mengembangkan kebijakan dalam meraih tujuan tahunan. Berikut bagan Hubungan antara kekuatan Eksternal Penting dan Organisasi :
Rounded Rectangle: Pesaing
Pemasok
Distributor
Kreditur
Pelanggan
Karyawan
Komunitas
Manajer
Pemegang Saham
Serikat Pekerja
Pemerintah
Asosiasi Dagang
Kelompok Khusus
Produk
Jasa
Pasar
Lingkungan
Rounded Rectangle: Kekuatan Ekonomi
Kekuatan Sosial, Budaya, Demografis, dan Lingkungan
Kekuatan Politik, Hukum, dan Pemerintahan
Kekuatan Teknologi
Kekuatan Bersaing
Rounded Rectangle: KESEMPATAN DAN ANCAMAN ORGANISASI
D.    TUJUAN ANALISIS TERHADAP LINGKUNGAN EKSTERNAL PERUSAHAAN
Analisis lingkungan eksternal perusahaan terutama bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah peluang dan ancaman yang berada di lingkungan eksternal perusahaan. Peluang (Opportunities) merupaka tren positif yang berada di lingkungan eksternal perusahaan dan apabila peluang tersebut dieksploitasi oleh perusahaan maka peluang usaha tersebut berpotensi untuk menghasilkan laba bagi perusahaan secara berkelanjutan. Adapun Ancaman (threats) adalah berbagai tren negative yang terdapat di lingkungan eksternal perusahaan dan apabila ancaman ini tidak diantisipasi dengan baik oleh perusahaan maka ancaman tersebut berpotensi menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Sedangkan Barney dan Hesterly (2008) , mendefinisikan ancaman sebagai indivisual, group or organization outside a firm thak seeks to reduce the level of that firm’s performance ( individu, kelompok ataupun organisasi di luar suatu perusahaan yang berupaya untuk mengurangi kinerja yang sudah dicapai oleh perusahaan). Perusahaan harus melakukan analisis lingkungan eksternal perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh potensi keuntungan dari peluang usaha dan meminimalkan terjadinya resiko kerugian yang ditimbulkan oleh ancaman.

E.     ALAT-ALAT ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
Barney dan Hesterly (2008:39) menyebutkan ada dua jenis alat analisis yang dapat digunakan perusahaan untuk mengidentifikasi peluang dan ancaman yang berasal dari lingkungan eksternal perusahaan. Kedua alat analisis tersebut adalah analisis struktur industry yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi berbagai peluang usaha, dan analisis five forces yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi berbagai ancaman yang berasal dari lingkungan eksternal perusahaan.

ANALISIS STRUKTUR INDUSTRI
Struktur industry didefinisikan oleh Porter (1998 : 5) sebagai, “ the underlying economic and technical charactheristic of an industry”. Struktur industry sendiri terbentuk dari perpaduan berbagai karakteristik industry yang ada didalamnya.
Kendati terdapat banyak cara untuk mengelompokkan struktur industry tersebut, tetapi dari berbagai cara pengelompokkan struktur industry tersebut terdapat empat kategori generic struktur industry, diantaranya sebagai berikut :
1.      Fragmented Industry
Merupakan struktur industry yang terdiri dari sejumlah besar industry kecil atau sedang dan tidak ada perusahaan yang memiliki pangsa pasar (market share) dominan dalam industry tersebut. Barney dan Hesterly (2008). Contohnya diantaranya Industri furniture, Salon Kecantikan, Rumah Makan, dan Industri Kerajinan merupakan contoh industry yang berada dalam kelompok industry fragmentasi di Indonesia.
2.      Emerging Industry
Adalah industry yang baru tercipta atau tercipta kembali akibat adanya inovasi teknologi, perubahan permintaan, atau karena munculnya kategori kebutuhan konsumen yang baru. Barney dan Hesterly (2008). Industri microprocessor, computer, telekomunikasi, dan bioteknologi merupakan beberapa industry yang berada dalam kategori emerging indstri. emerging Industri memberikan peluang yang sangat besar bagi perusahaan yang pertama kali menjadi penggerak dalam indutri tersebut (first mover). Menurut Barney dan Hesterly (2008 : 55 )  terdapat 3 startegi yang dapat dipilih oleh first mover agar dapat memanfaatkan peluang yang ada dalam struktur industry ini diantaranya sebagai berikut :
ü  Kepemimpinan Teknologi
Yakni perusahaan yang melakukan investasi awal dalam teknologi tertentu dimana investasi dalam teknologi baru ini akan memberikan keuntungan bagi perusahaan dalam bentuk perolehan biaya produksi yang lebih rendah dari pesaing serta diperolehnya hak paten atas penemuan teknologi tertentu yang dapat meningkkan keunggulan kompetitif perusahaan.

ü   Penguasaan Aset-aset Strategis
Aset-aset strategis adalah berbagai asset yang diperlukan oleh perusahaan untuk dapat bersaing dengan baik. Aset-aset strategis dapat mencakup bahan baku, lokasi, atau sumber daya lainnya.

ü  Switching Cost
Perusahaan yang menjadi first mover dalam suatu industry dapat memperoleh keunggulan kompetitif akibat munculnya switching cost yaitu biaya yang harus dikeluarkan oleh pelanggan untuk beralih ke produk lain yang diproduksi pesaing.

3.      Mature Industry
Industri yang semula berada dalam tahap emerging industry sejalan dengan berlalunya waktu akan memasuki tahap industru yang matang atau biasa disebut Mature Industry yang ditandai oleh :
ü  Melambatnya pertumbuhan permintaan industry
ü  Berkembangnya pelanggan yang terbiasa melakukan pembelian ulang
ü  Menurunnya peningktan kapasitas produksi
ü  Menurunya peluncuran produk atau jasa baru
ü  Menurunya profitabilitas perusahaan dalam suatu industri
4.      Declining Industry
Adalah industry yang mengalami penurunan penjualan secara absolut dalam jangka waktu yang panjang. Peluang yang tersedia bagi perusahaan yang ada dalam industry adalah melakukan strategi harvesting dengan secara perlahan-lahan menarik diri dari industry yang saat ini dijalani serta sedapat mungkin memperoleh keuntungan selama fase pengunduran diri. Strategi ini dilakukan oleh HM Sampoerna  yang bergerak di industry rokok melalui penjualan saham perusahaan HM Sampoerna dan beralih ke industry telekomunikasi yang masih berada dalam tahap emerging industry.

  1. ANALISIS PORTER
Porter mengajukan lima model kekuatan ( five forces models ) sebagai alat untuk menganalisis lingkungan persaingan industry diantaranya sebagai berikut :
1.      Ancaman Masuknya Pesaing Potensial ( Threaths of Potensial New Entrants)
Faktor persaingan antar pesaing dalam industry yang sama inilah yang menjadi sentral kekuatan persaingan. Semakin tinggi tingkat persaingan antar perusahaan mengindikasikan semakin tinggi pula profitabilitas industry, namun profitabilitas perusahaan mungkin menurun. Intensitas persaingan ini tergantung beberapa factor berikut ini :
ü  Pertumbuhan Industri
ü  Biaya Tetap dan Biaya Penyimpanan
ü  Diferensiasi Produk
ü  Identitas Merek
ü  Biaya Pengalihan ke Barang Lain
ü  Konsentrasi dan Keseimbangan
ü  Informasi yang Kompleks
ü  Keberagaman Pesaing
ü  Halangan Keluar
Perusahaan akan memperoleh ancaman akibat masuknya perusahaan potensial yang dapat menjadi pesaing bagi perusahaan atau adanya potensi pesaing dari perusahaan yang saat ini belum menjadi pesaing perusahaan tetapi memiliki sumber daya yang memungkinkan mereka memasuki suatu industry. Potensi pesaing  tersebut dapat dilihat dari sumber daya yang dimiliki oleh calon pesaing

2.      Persaingan Antarperusahaan dalam Satu Industri (Rivalry Among Existing Firms)
Tingkat persaingan yang terjadi diantara perusahaan dalam satu industry dapat memberikan ancaman bagi perusahaan karena tingkat persaingan antarperusahaan yang tinggi dapat menurunkan pangsa pasar ( Market Share) yang diperoleh perusahaan selama ini, terutama apabila produk yang ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan yang ada dalam satu industry tersebut dipersepsikan relative sama oleh konsumen. Sebuah perusahaan tertarik untuk terjun ke dalam suatu industry bila industry tersebut menawarkan keuntungan yang tinggi. Secara makro, datangnya pemain baru akan membuat persaingan menjadi lebih ketat dan akhirnya berujung pada turunnya laba yang diterima bagi semua perusahaan. Beberapa factor yang mempegaruhi mudah atau sulitnya rintangan memasuki suatu industry diantaranya sebagai berikut :
ü  Skala Ekonomi
ü  Diferensiasi Produk
ü  Identitas Merek
ü  Biaya Pengalihan
ü  Kebutuhan Modal
ü  Akses terhadap Distribusi
ü  Keunggulan Biaya Absolut
ü  Kebijakan Pemerintah
ü  Reaksi Pesaing

3.      Ancaman Barang Subtitusi (Threats of Subtitute Products)
Persaingan tidak hanya datang dari produk sejenis melainkan dapat pula berasal dari produk yang tidak sejenis tetapi dapat memuaskan kebutuhan yang sama. Produk seperti itu disebut sebagai produk subtitusi. Barang subtitusi merupakan barang atau jasa yang dapat menggantikan produk sejenis. Ancaman barang subtitusi dapat dijelaskan sebagai berikut :
ü  Harga Relative dalam Kinerja Barang Subtitusi
ü  Biaya Mengalihkan Produk Lain
ü  Kecenderungan Pembeli Untuk Mensubtitus 
4.      Daya Tawar Pembeli ( Bargaining Power of Buyer)
Pembeli dapat menjadi ancaman bagi perusahaan terutama bila penjualan produk perusahan hanya terkonsentrasi kepada sejumlah kecil pembeli. Setidaknya ada beberapa factor yang dapat meningkatkan kekuatan tawar pembeli. Faktor tersebut antara lain sebagai berikut :


ü  Pangsa pembeli yang Besar
ü  Biaya Mengalihkan ke Produk Lain yang Relatif Kecil
ü  Banyaknya Produk Subtitusi ( daya tawar pembeli menjadi rendah jika tidak terdapat barang subtitusi, sehingga mau tidak mau pembeli hanya mempunyai satu pilihan produk)
ü  Tidak atau Minimnya Diferensiasi Produk
5.      Daya Tawar Pemasok/Penyedia Input (Bargaining Power of Supplier)
Dalam hal ini pemasok dapat menjadi ancaman bagi perusahaan yang selam ini memperoleh input dari pemasok bila ketergantungan perusahaan kepada salah satu pemasok menjadi semakin besar dari waktu ke waktu. Salah satu indicator yang dapat digunakan untuk melihat ketergantungan perusahaan kepada salah satu pemasok adalah indicator rasio konsentrasi yang menunjukkan rasio antara jumlah nilai pasoka dari pemasok tertentu dengan keseluruhan nilai persediaan yang dipasok oleh berbagai pemasok.
Penyedia Input mempunyai daya tawar yang tinggi bila perusahaan tersebut menjadi satu-satunya penyedia bahan baku bagi perusahaan lain yang membutuhkan inputnya. Artinya penyedia input memonopoli harga manapun kuantitas barang. Berikut adalah beberapa factor yang mempengaruhi kuat tidaknya kekuatan daya tawar peneyedia input sebagai berikut :
ü  Industri pemasok didominasi hanya oleh sedikit perusahaan
ü  Produk pemasok hanya memiliki sedikit pengganti barang subtitusi
ü  Pembeli bukan merupakan pelanggan yang penting bagi pemasok
ü  Produk pemasok merupakan produk yang penting bagi pembeli
ü  Produk pemasok diderensiasikan
ü  Produk pemasok memiliki biaya pengalihan yang tinggi
ü  Pemasok memiliki ancaman integrasi ke depan yang kuat

G.    ANALISIS STEPLEE
Analisis STEPLEE merupakan analisis terhadap lingkungan umum perusahaan untuk mengidentifikasi sejumlah ancaman dan peluang yang diakibatkan oleh perubahan lingkungan umum perusahaan. Analisis STEPLEE diantaranya sebagai berikut :
1)      Social/Demographic
Perubahan struktur social dan demografi dapat memberikan peluang maupun ancaman bagi perusahaan
2)      Technological
Teknologi merupakan faktor pemicu perubahan yang dapat berpotensi membawa perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif
3)      Economic
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi seperti yang terjadi di China akan memberikan peluang bagi perusahaan-perusahaan manufaktur yang ada di Negara tersebut untuk mengalami pertumbuhan sejalan dengan efek pengganda yang tercipta akibat meningkatnya investasi dinegara tersebut.
4)      Environmental
Munculnya isu-isu lingkungan hidup yang semakin intens saat ini telah memunculkan sejumlah ancaman dan peluang bagi perusahaan. Ancaman yang timbul dari masalah lingkungan hidup adalah kecenderungan agar perusahaan memperhatikan dampak operasi perusahaan tidak hanya ekonomi dan sosialmelainkan juga harus memperhatikan dampak operasi perusahaan terhadap lingkungan. Bila perusahaan mengadopsi kosep ini, maka perusahaan harus menyesuaikan penggunaan bahan baku atau proses produksi yang ramah lingkungan. 
5)      Political
Terjaganya stabilitas politik di suatu Negara akan memungkinkan perusahaan menjalankan usahanya dengan optimal.
6)      Legal
Selain faktor stabilitas politik, faktor lain yang sangat diperhitungkan perusahaan pada saat melakukan bisnis adalah adanya kepastian hokum yang dapat melindungi kegiatan bisnis.

7)      Ethical
Berbagai pelanggaran etika yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di berbagai belahan dunia akhir0akhir ini menuntut pengkajian secara lebuh mendalam terhadap faktor etika dalam suatu proses pemindaian lingkungan.



DAFTAR PUSTAKA

Fred R David, Forest R David, Manajemen Strategik : Suatu Pendekatan Keunggulan Bersaing, Jakarta : Salemba Empat, 2017
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, Bandung : Erlangga, 2012
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih keunggulan Kompetitif, Jakarta : Erlangga, 2005
Mery Bude, 2010, http://ungubudeku.blogspot.co.id/2012/02/resume-environtmental-scanning.html (Minggu, 25 MARET 2018 Jam 20.50 )
Destya Purwaningtyas, 2010, http://destyapurwaningtyas.blogspot.co.id/2010/05/analisis-lingkungan-eksternal.html (Minggu, 25 MARET 2018 Jam 20.54 )
Andhana, 2010, https://andhana.wordpress.com/category/tugas-manajemen-strategik/ (Minggu, 25 MARET 2018 Jam 21.10 )