|
STRATEGIC MANAGEMENT
“TIPE STRATEGI,
BENTUK STRATEGI, PERENCANAAN STRATEGI, FORMULASI STRATEGI, DAN EVALUASI
STRATEGI””
NAMA : LESTARY PERMATA SARI
NIM : 55117010016
DOSEN : Prof. Dr. Ir. HAPZI ALI, MM, CMA
|
Daftar
Isi
Tipe Strategi, Bentuk
Strategi, Perencanaan Strategi. Formulasi Strategi, dan Evaluasi Strategi
Strategi perusahaan atau organisasi merupakan suatu wilayah kajian
yang selalu menarik untuk dicermati. Begitu banyak pendekatan yang dilakukan,
mulai dari sangat kuantitatif sampai pada belajar dari pengalaman sukses
seseorang atau suatu perusahaan (best practices).
Setiap perusahaan mempunyai Strategi untuk mendukung aktivitas perusahaan
dimana strategi harus sesuai dengan keadaan dan kondisi masyarakat. Strategi
adalah suatu program yang mendukung untuk mencapai suatu tujuan perusahaan
.
Amstrong (2003:39-42), mendefinisikan bahwa setidaknya terdapat
tiga pengertian. Pertama, Strategi
merupakan deklarasi maksud yang mendefinisikan cara untuk mencapai tujuan, dan
memperhatikan sungguh-sungguh alokasi sumber daya perusahaan yang penting untuk
jangka panjang dan mencocokkan sumber daya dan kapabilitas dengan lingkungan
eksternal. Kedua, strategi merupakan
perspektif dimana isu kritis atau factor keberhasilan dapat dibicarakan, serta
keputusan strategis bertujuan untuk membuat dampak yang besar serta jangka
panjang kepada prilaku dan keberhasilan organisasi. Ketiga, strategi pada dasarnya adalah mengenai penetapan tujuan
(tujuan strategis) dan mengalokasikan atau menyesuaikan sumber daya dengan
peluang (strategis berbasis sumber daya) sehingga dapat mencapai kesesuaian
strategis dan basis sumber dayanya.
Berdasarkan keseluruhan definisi di
atas, maka strategi dapat didefinisikan bahwa strategi merupakan sekumpulan pilihan kritis
untuk perencanaan dan penerapan serangkaian rencana tindakan dan alokasi sumber
daya yang penting dalam mencapai tujuan dasar dan sasaran, dengan memperhatikan
keunggulan kompetitif,komparatif, dan sinergis yang ideal berkelanjutan,
sebagai arah, cakupan, dan perpektif jangka panjang keseluruhan yang ideal dari
individu atau organisasi.
A.
TIPE STRATEGI
Strategi alternatif ada 12 seperti
pada tabel berikut, banyak perusahaan yang menjalankan kombinasi dua atu lebih
strategi secara bersama-sama, tetapi strategi kombinasi dapat berisiko jika
dijalankan terlalu jauh. Tidak ada organisasi yang mampu menjalankan semua
strategi yang dapat menguntungkan perusahaan. Organisasi, seperti individu,
memiliki sumber daya yang terbatas. Organisasi dan individu harus memilih diantara
beberapa alternatif strategi.
Definisi dan contoh Strategi Alternatif
|
||
Strategi
|
Definisi
|
Contoh di Tahun 2003
|
Integrasi kedepan
|
Mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol atas
distributor atau pengecer
|
Pembuat boneka dan penjual barang melalui pos, Pleasant
Co., baru saja membuat gerai ritel di
Manhattan
|
Integrasi kebelakang
|
Mencari kepemilikan atau
meningkatkan kontrol atas pemasok perusahaan
|
Mcdonald’s mengakuisisi
produsen gelas kertas
|
Integrasi horizontal
|
Mencari kepemilikan atau
meningkatkan kontrol atas pesaing
|
Callaway golf mengakuisisi
top-flite Golf Company
|
Penetrasi Pasar
|
Meningkatkan pangsa pasar untuk
produk/jasa saat ini di pasar melalui upaya pemasaran yang
lebih besar
|
SABMiller Plc menghabiskan $500 juta tahun 2003 untuk
memasarkan bir merek Miller
|
Pengembangan Pasar
|
Memperkenalkan produk/jasa saat
ini ke area geografis yang baru
|
Maskapai penerbangan JetBlue menambahkan puluhan rute baru
|
Pengembangan Produk
|
Meningkatkan penjualan memlalui
perbaikan produk/jasa saat ini atau
mengembangkan produk/jasa baru
|
GM mengembangkan mobil bertenaga Hidrogen atau Pfizer
mengembangkan pil anti merokok baru
|
Diversifikasi
Konsentrik
|
Menambahkan produk/jasa baru
yang masih berkaitan dengan
produk/jasa lama
|
Microsoft meluncurkan PC
pertamanya yang juga
berfungsi sebagai sarana
hiburan
|
Diversifikasi
Konglomerat
|
Menambahkan produk/jasa baru
yang tidak berkaitan dengan
produk/jasa lama
|
Penyewaan video Blockbuster mungkin akan mengakuisisi
perusahaan pemasar langsung DVD dan musik, Columbia House
|
Diversifikasi
Horizontal
|
Menambahkan produk/jasa baru,
yang tidak berkaitan, kepada
pelanggn saat ini
|
Viacom mengakuisisi Comedy Central, saluran TV Cabel
komedi yang dikenal dengan the man show dan the daily show
dari AOL
|
Retrenchment
|
Mengelompokkan ulang melalui
pengurangan biaya dan aset terhadap penurunan penjualan
dan laba
|
America West airlanes menutup hu-nya di Columbus, Ohio,
dan
memecat 390 orang karyawannya
|
Divestasi
|
Menjual satu divisi atau bagian
Perusahaan
|
ConocoPhilips menjual jaringan gerai circle K-nya kepad
perusahaan kanada, alimentation Couche-Tard
|
Likuidasi
|
Menjual seluruh aset perusahaan,
sepotong-sepotong untuk nilai
riilnya
|
Sprint melikuidasi divisi Web-hosting-nya
|
1. Strategi Integrasi
Integrasi
ke depan, integrasi ke belakang, dan integrasi horizontal kadang-kadang
bersama-sama disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi vertikal
memungkinkan sebuah perusahaan untuk mendapatkan kontrol atas distributor,
pemasok, dan atau pesaing.
a.
Integrasi ke depan
Integrasi
ke depan melibatkan akuisisi kepemilikan atau peningkatan kontrol atas
distributor atau pengecer. Saat ini semakin banyak produsen (pemasok) yang
menjalankan strategi integrasi ke depan dengan membuat situs web untuk menjual
produk secara langsung kepada konsumen. Strategi ini menyebabkan kekacauan di
beberapa industri
b. Integrasi ke Belakang
Integrasi
ke belakang adalah strategi untuk mencari kepemilikan atau meningkatkan kontrol
atas pemasok perusahaan. Strategi ini sangat cocok ketika pemasok perusahaan
saat ini tidak dapat diandalkan, terlalu mahal atau tidak dapat memenuhi
kebutuhan perusahaan.
c. Integrasi Horizontal
Integrasi
horizontal mengacu pada strategi yang mencari kepemilikan atau meningkatkan
kontrol atas pesaing perusahaan. Salah satu tren yang paling signifikan dalam
manajemen strategis saat ini adalah meningkatnya penggunaan integrasi
horizontal sebagai strategi pertumbuhan. Merger, akuisisi, dan pengambilalihan
antar pesaing memungkinkan meningkatnya skala ekonomi dan mendorong transfer
sumber saya daya dan kompetensi.
2.
Strategi
Intensif
Kelompok
strategi ini disebut sebagai strategi intensif
karena mensyaratkan berbagai upaya yang intensif untuk
meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dengan produk yang ada. Kelompok
strategi ini meliputi tiga strategi, yaitu:
a.
Strategi Penetrasi Pasar (Market
Penetration Strategy)
Strategi
ini dijalankan untuk meningkatkan market share dari
produk yang ada saat ini pada pasar
yang ada saat ini melalui usaha-usaha
pemasaran yang lebih gencar. Strategi penetrasi
pasar paling sering digunakan dan
dikombinasikan dengan strategi lain. Cara melaksanakan
strategi penetrasi pasar dengan mengkombinasikan pemasaran promosi dan
harga, yaitu melalui antara lain menaikkan
jumlah tenaga penjualan, meningkatkan anggaran iklan,
menawarkan secara gencar berbagai item promosi
penjualan, atau bahkan meningkatkan aktivitas
publisitas.
b. Strategi Pengembangan
Pasar (Market Development Strategy)
Memperkenalkan
produk yang ada saat ini pada pasar
baru (new market). Strategi pengembangan pasar
ke new market ini dijalankan dengan memperluas area geografi
baru, menambah segmen baru, mengubah dari
bukan pemakai menjadi pemakai, menarik
pelanggannya pesaing.
c. Strategi Pengembangan
Produk (Product Development Strategy)
Merupakan
strategi yang dijalankan untuk menaikkan
penjualan dengan memperbaiki atau memodifikasi
produk yang ada saat ini. Menjalankan
strategi ini berarti melibatkan pengeluaran biaya
penelitian dan pengembangan yang besar.
- Strategi Diversifikasi
Ada
tiga tipe umum dari strategi diversifikasi, yaitu konsentrik (terfokus),
horizontal, dan konglomerat.
a. Diversifikasi Konsentrik
Menambah
produk atau jasa baru, tetapi berhubungan, secara umum disebut diversifikasi
konsentrik atau terfokus.
b. Diversifikasi Horizontal
Menambahkan
produk atau jasa baru, yang tidak berkaitan, untuk pelanggan saat ini disebut
diversifikasi horizontal. Strategi ini tidak seberesiko diversifikasi konglomerat
karena perusahaan seharusnya sudah lebih dikenal dengan pelanggan saat ini.
c. Diversifikasi
Konglomerat
Menambah
produk atau jasa baru, yang tidak berkaitan, disebut diversifikasi konglomerat.
4.
Strategi Defensif
a. Retrechment
Retrechement terjadi jika suatu organisasi
mengelompokkan ulang melalui pengurangan kas dan biaya untuk membalikkan
penjualan dan laba yang menurun. Retrechment didesain untuk
memperkuat kompetensi dasar organisasi yang unik. Selama retrenchment,
penyusunan strategi bekerja dengan sumber daya yang terbatas dan menghadapi
tekanan dari pemegang saham, karyawan, media. Retrenchment dapat
melibatkan penjualan tanah dan gedung untuk meningkatkan kas, memotong lini
produk, menutup bisnis yang labanya sangat tipis, menutup pabrik yang tua dan
kuno, mengotomatisasi proses, mengurangi jumlah karyawan, dan menetapkan system
kontrol pengeluaran.
b. Divestasi
Menjual
satu divisi atau bagian dari suatu organisasi disebut divestasi. Divestasi
dapat menjadi bagian dari keseluruhan strategi retrenchment untuk
menyingkirkan bisnis perusahaan yang tidak menguntungkan, yang membutuhkan
terlalu banyak modal atau yang tidak cocok dengan aktivitas perusahaan lainnya.
c. Likuidasi
Menjual
seluruh aset perusahaan, secara terpisah-pisah atau sepotong-sepotong untuk
nilai rill disebut likuidasi. Likuidasi adalah pengakuan atas kekalahan,
konsekuensinya dapat menjadi strategi yang sulit secara emosional.
5. Aliansi Strategik, Merger,
Konsorsium
Aliansi Strategi
Definisi
aliansi strategis adalah suatu bentuk kerjasama antar perusahaan dimana sumber
daya, kemampuan dan core competencies digabungkan demi
kepentingan bersama. Aliansi strategis dapat dibentuk dengan berbagai cara,
tergantung tujuannya. Aliansi strategis pada umumnya terjadi pada rentang waktu
tertentu, selain itu pihak yang melakukan aliansi bukanlah pesaing langsung,
namun memiliki kesamaan produk atau layanan yang ditujukan untuk target yang
sama. Dengan melakukan aliansi, maka pihak-pihak yang terkait haruslah
menghasilkan sesuatu yang lebih baik melalui sebuah transaksi. Rekanan dalam
aliansi dapat memberikan peran dalam aliansi strategis dengan sumberdaya
seperti produk, saluran distribusi, kapabilitas manufaktur, pendanaan proyek,
pengetahuan, keahlian ataupun kekayaan intelektual. Dengan aliansi maka terjadi
kooperasi atau kolaborasi dengan tujuan muncul sinergi. Dengan aliansi,
perusahaan dapat saling berbagi kemampuan transfer teknologi, risiko, dan
pendanaan.
Merger dan Akuisisi
Merger
adalah dua organisasi atau perusahaan yang besarnya setara bersatu membentuk
satu perusahaan. Sedangkan akuisisi adalah satu perusahaan besar membeli atau
memperoleh perusahaan yang yang lebih kecil, atau bisa juga sebaliknya. Jika
merger atau akuisisi tidak dikehendaki oleh salah satu pihak, maka ini
disebut dengan pengambilalihan, take over, hostile take over. Hostile take over
dapat memancing terjadinya LBO (Leverage Buy Out), yaitu pembelian kepemilikan
perusahaan oleh manajemen perusahaan atau investor swasta lainnya dengan
mempergunakan dana yang diperoleh dari hutang.
Konsorsium
Konsorsium
adalah pembiayaan bersama suatu proyek atau perusahaan yang dilakukan oleh dua
atau lebih bank atau lembaga keuangan. Konsorsium juga berarti hubungan besar
yang saling terkait antara perusahaan-perusahaan dalam suatu industri.
- BENTUK-BENTUK
STRATEGI
1. STRATEGI GENERIK PORTER
Dalam
analisanya tentang strategi bersaing (competitive strategy atau
disebut juga Porter’s Five Forces) suatu
perusahaan, Michael A. Porter mengintrodusir 3 jenis strategi generik, yaitu:
Keunggulan Biaya (Cost Leadership), Pembedaan
Produk(Differentiation), dan Focus.
1. Strategi Biaya Rendah (cost
leadership)
Strategi Biaya Rendah (cost leadership)
menekankan pada upaya memproduksi produk standar (sama dalam segala aspek)
dengan biaya per unit yang sangat rendah. Produk ini (barang maupun jasa)
biasanya ditujukan kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh
pergeseran harga (price sensitive) atau menggunakan
harga sebagai faktor penentu keputusan. Dari sisi perilaku pelanggan, strategi
jenis ini amat sesuai dengan kebutuhan pelanggan yang termasuk dalam kategori
perilaku low-involvement, ketika konsumen tidak (terlalu)
peduli terhadap perbedaan merek, (relatif) tidak membutuhkan pembedaan produk,
atau jika terdapat sejumlah besar konsumen memiliki kekuatan tawar-menawar yang
signifikan.
2. Strategi Pembedaan Produk (differentiation)
Strategi Pembedaan Produk (differentiation),
mendorong perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar
yang jadi sasarannya. Keunikan produk (barang atau jasa) yang dikedepankan ini
memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari
konsumen potensialnya. Cara pembedaan produk bervariasi dari pasar ke pasar,
tetapi berkaitan dengan sifat dan atribut fisik suatu produk atau pengalaman
kepuasan (secara nyata maupun psikologis) yang didapat oleh konsumen dari
produk tersebut. Berbagai kemudahan pemeliharaan, featurestambahan, fleksibilitas, kenyamanan dan
berbagai hal lainnya yang sulit ditiru lawan merupakan sedikit contoh dari
diferensiasi. Strategi jenis ini biasa ditujukan kepada para konsumen potensial
yang relatif tidak mengutamakan harga dalam pengambilan keputusannya (price insensitive).
3. Strategi Fokus (focus)
Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing
dalam suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk
melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam pengambilan
keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh harga. Dalam pelaksanaannya
– terutama pada perusahaan skala menengah dan besar –, strategi fokus
diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi generik lainnya: strategi
biaya rendah atau strategi pembedaan karakteristik produk. Strategi ini biasa
digunakan oleh pemasok “niche market”
(segmen khusus/khas dalam suatu pasar tertentu; disebut pula sebagai ceruk
pasar) untuk memenuhi kebutuhan suatu produk — barang dan jasa — khusus.
2.
STRATEGI GENERIK GLUECK
Glueck meyakini bahwa strategi perusahaan pada dasarnya
dapat dikategorikan ke dalam empat strategi generik, yaitu: strategi stabilitas
(stability), ekspansi (expansion),
penciutan (retrenchment), dan kombinasi (combination) dari ketiganya. (Umar, 1999).
1. Strategi Stabilitas (stability)
Pada prinsipnya, strategi ini menekankan pada tidak
bertambahnya produk, pasar dan fungsi-fungsi perusahaan karena berusaha untuk
meningkatkan efisiensi di segala bidang dalam rangka meningkatkan kinerja dan
keuntungan. Strategi ini relatif rendah resiko dan biasanya dilakukan untuk
produk yang tengah berada pada posisi matang/dewasa (maturity).
2. Strategi Ekspansi (expansion)
Strategi
ekspansi menekankan pada penambahan atau perluasan produk, pasar dan fungsi
dalam perusahaan sehingga aktivitas perusahaan meningkat. Tetapi selain
keuntungan yang ingin diraih lebih besar, strategi ini juga mengandung resiko
kegagalan yang tidak kecil.
3. Strategi Penciutan (retrenchment)
Strategi penciutan dimaksudkan untuk melakukan pengurangan
atas pasar maupun fungsi-fungsi dalam perusahaan yang memiliki aliran keuangan
(cash-flow) negatif. Biasanya strategi ini diterapkan pada perusahaan yang
berada pada tahap menurun (decline).
4. Strategi Kombinasi (combination)
Oleh karena berbagai perubahan eksternal seringkali hadir
secara tidak seragam (dan bahkan terkadang sulit diduga) terhadap berbagai lini
produk (product line) yang dihasilkan suatu perusahaan seperti
daur hidup produk (product life cycle) yang tidak
seragam, maka perusahaan tersebut dapat saja melakukan kombinasi atas ketiga
jenis strategi di atas secara bersama.
- PERENCANAAN STRATEGI
Perencanaan strategis adalah proses yang
dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau
arahan, serta mengambil keputusan untuk
mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi
ini. Tujuan strategi adalah keuntungan kompetitif yang dapat dipertahankan,
yang dapat muncul dari bagian maupundari kegiatan organisasi.
Tiga alasan pentingnya perencanaan strategis :
ü
Perencanaan strategi memberikan
keragka dasar bagi perencanaan-perencanaan lainnya
ü
Pemahaman terhadap perencanaan
strategis akan mempermudah pemahaman bentuk perencanaan lainnya
ü
Perencanaan strategis merupakan
titik permulaan bagi penilaian kegiatan manajer dan organisasi
KARAKTERISTIK PERENCANAAN STRATEGIS
- Hubungan dengan formulasi
strategi
- Evolusi
dari perencanaan strategis
PERAN RENCANA STRATEGIS
1.
Menentukan batasan usaha/bisnis.
Memilih fokus bidang usaha yang akan dikembangkan yang
didasarkan pada semua lapisan manajemen.
2. Memberikan arah perusahaan.
Menentukan batasan usaha dan arah perusahaan merupakan dua
sisi dari satu mata uang yang mendasari atau dihasilkan. Kedua hal itu
merupakan dasar penyusunan priorotas tindakan dan kebijakan perusahaan dalam
menghadapi perubahan lingkungan.
3. Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan.
Rencana strategis menunjang pengarahan dan pembentukan
budaya lewat proses interaksi, tawar-menawar, atau komunikasi timbal balik.
4.
Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai.
5.
Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi.
6.
Memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran tahunan.
PENTINGNYA PERENCANAAN STRATEGIK BAGI PERUSAHAAN
Perencanaan Strategik (Strategic
Planning) adalah Proses pemilihan tujuan - tujuan organisasi, penentuan
strategi, program - program strategi, dan penetapan metode - metode yang
diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan kebijaksanaan telah
diimplementasikan. Perencanaan Strategi juga merupakan proses perencanaan
jangka panjang yang disusun untuk mencapai tujuan organisasi.
Perencanaan strategik merupakan suatu
proses manajemen yang sistematis yang dapat diartikan sebagai suatu proses
pengambilan keputusan atas programprogram yang akan dilaksanakan oleh
organisasi dan perkiraan jumlah sumber daya yang akan dialokasikan dalam setiap
program selama beberapa tahun ke depan (Govindarajan et.al., 2001;300).
Tiga Alasan Pentingnya
Perencanaan Strategis
- Perencanaan
strategis memberikan kerangka dasar bagi perencanaan - perencanaan
lainnya.
- Pemahaman
terhadap perencanaan strategis akan mempermudah pemahaman bentuk
perencanaan lainnya.
- Perencanaan
strategis merupakan titik permulaan bagi penilaian kegiatan manajer dan
organisasi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa perencanaan strategis bagi perusahaan sangat penting, karena tanpa strategi dalam mengelola perusahaan, seorang manajer seolah-olah melangkah dalam ketidakpastian. Perencanaan Strategi merupakan faktor internal yang penting untuk dipertimbangkan dalam perencanaan dan pengambilan keputusan. Manajemen dengan segala keahliannya dituntut untuk menyusun strategi yang cocok untuk perusahaan yang dipimpinnya.
- FORMULASI STRATEGI
Perumusan strategi atau formulasi strategi merupakan
proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun
visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan,
serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka
menyediakan customer value terbaik.
Morton (1996 : 17-22) mengatakan bahwa ada keterikatan
yang saling menunjang antara Struktur Organisasi & Budaya Perusahaan,
Teknologi, Peran Individu, Struktur Organisasi dan Proses Manajemen yang
dipengaruhi oleh Lingkungan Sosio-Ekonomis External dan Lingkungan Teknologi
External dalam metodologi pembentukan Strategi. Untuk itu, ada
beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan sebagai berikut :
ü Identifikasi
lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan pada masa depan. Tentukan misi
perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.
ü Lakukan
analisis lingkungan intern dan ekstern untuk mengukur kekuatan dan kelemahan
serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan dalam menjalani misi
dan meraih keunggulan bersaing (competitive advantage).
ü Rumuskan
faktor-faktor penting ukuran keberhasilan (key succes factors) sesuai
dengan perubahan lingkungan yang dihadapi.
Tentukan tujuan
dan target terukur, identifikasi dan evaluasi alternatif strategi dan rumuskan
strategi terpilih untuk mencapai tujuan dan ukuran keberhasilan. Dalam tahap
ini penyusun strategi harus melakukan analisis terhadap opsi yang dimiliki
perusahaan dengan mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki dengan fakta
ekstern yang dihadapi. Tentukan strategic option yang paling
dikehendaki diantara opsi yang ada sesuai dengan misi organisasi. Tentukan
tujuan yang bersifat jangka panjang dan strategi utama untuk mencapai opsi yang
paling dikehendaki. Tentukan target tahunan dan strategi jangka pendek yang
sesuai dengan tujuan jangka panjang dan strategi utama.
1.
Tahap Formulasi
Formulasi adalah bentuk penyederhanaan situasi nyata
menjadi bentuk matematis, formulasi memiliki 5 tahap implementasi sebagai
berikut :
·
Tahap I; Pengumpulan dan Analisis
Keterangan Strategis. Adalah tugas para eksekutif organisasi untuk dapat
menilai kecenderungan-kecenderungan yang terjasi pada saat ini dan yang akan
datang baik dari segi eksternalnya (pasar, persaingan, teknologi, regulasi, dan
keadaan ekonomi) maupun segi internalnya (nilai organisasi, keunggulan dan
kemampuan, hasil produkdan pasar,dan kebijakan strategis yang lalu).
·
Tahap II; Formulasi Strategi. Tim ini
pulalah harus memeriksa beberapa masa depan alternatif dan menyeleksinya serta
menciptakan profil atau visi strategis yang berfokuskan pada ke sembilan
pertanyaan tersebut. Kekuatan formulasi sangat tergantung pada kekuatan proses
yang dilalui atau yang dialami oleh tim dalam membuat keputusan.
·
Tahap III; Perencanaan Proyek Induk
Strategis. Dengan menggunakan metode management proyek yang canggih dan benar
dimana rencana disusun, dijelaskan, diprioritaskan, ditahap-tahapkan,
dijadwalkan, disumberdayakan dan diimplementasikan serta dipantau (diawasi),
maka proyek-proyek tersebut dapat dioptimalkan dalam suatu portofolio.
·
Tahap IV; Implementasi Strategi. Tahap
ini adalah tahap pelaksanaan (implementasi) yang mana kualitas suatu proyek
sangat diharuskan. Untuk itu dibutuhkan suatu sistem komunikasi yang handal,
cepat dan akurat yang dimulai dari tingkat rendah (lower management) hingga ke
tingkat yang tinggi (top management).
·
Tahap V; Pemantauan, Peninjauan dan
Pembaharuan Strategi. Di tahap ini dibutuhkan indikator internal (kemajuan di
bidang tujuan dan langkah strategis, kemajuan proyek) maupun indikator
eksternal (validitas asumsi dasar yang menjadi penciptaan visi). Umpan balik
(feedback) dari berbagai sumber kegiatan baik untuk jangka pendek, menengah
maupun panjang harus dioptimalkan secara terus menerus.
2.
Formulasi Strategi
Adapun
kesepuluh formulasi strategi tersebut, adalah sebagai berikut :
1. Objektif.
Angan-angan sendiri tidak memiliki tempat di dalam bangunan sebuah bisnis.
Kejujuran, penilaian yang tenang dari kekuatan dan kelemahan perusahaan dan
keahlian bisnis serta manajemennya adalah hal yang mendasar.
2. Membuat
sederhana dan terfokus. Dalam usaha kecil, kesederhanaan adalah efektif. Usaha
dan sumber daya, seharusnya dikonsentrasikan dimana dampak dan keuntungan
adalah hal yang paling utama.
3. Fokus pada
pasar yang menguntungkan. Kelangsungan hidup dan keberhasilan usaha kecil oleh
persediaan barang dan jasa khusus yang menemukan keinginan dan kebutuhan dari
pemilihan kelompok pelanggan.
4. Mengembangkan
rencana pemasaran. Usaha kecil harus memutuskan bagaimana untuk meraih dan
menjual kepada pelanggan.
5. Memanajemen
tenaga kerja secara efektif. Kesuksesan usaha kecil tergantung pada bangunan,
pengaturan dan motivasi sebuah tim pemenang.
6. Membuat catatan
keuangan yang jelas. Usaha kecil perlu untuk memiliki catatan asset,
liabilitas, penjualan, biaya dan informasi akunting lainnya dalam urutan untuk
kelangsungan hidup dan keberhasilan.
7. Tidak pernah
menghambur-hamburkan kas. Kas adalah raja di dalam dunia usaha kecil.
8. Menghindari
perangkap yang berulang-ulang dari pertumbuhan yang cepat. Usaha kecil harus
hati-hati melakukan ekspansi.
9. Mengerti
seluruh fase bisnis. Pengendalian usaha kecil dan kemajuan keuntungan usaha
kecil , tergantung pada pengertian yang lengkap dari seluruh fungsi bisnis.
10. Merencanakan ke
depan. Usaha kecil harus memformulasikan secara kritis dan menantang, pencapaian
yang masih, tujuan dan mengubahnya menjadi aktifitas yang produktif.
3.
Memformulasikan strategi
Formulasi strategi melibatkan penetapan
serangkaian tindakan yang tepat guna mencapai tujuan perusahaan.
Formulasi strategi ini meliputi pengembangan misi bisnis, analisa
SWOT, mengidentifikasi peluang dan ancaman eksternal serta mengukur dan
menetapkan kelemahan dan kekuatan internal dan menetapkan tujuan jangka
panjang.
Analisa SWOT
SWOT merupakan
singkatan dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang)
dan threats (ancaman). Pendekatan ini mencoba menyeimbangkan kekutaan dan
kelemahan internal organisasi dengan peluang dan ancaman lingkungan eksternal
organisasi.
ü Kekuatan
(strength) adalah suatu kondisi di mana perusahaan mampu melakukan semua
tugasnya secara sangat baik (diatas rata-rata industri).
ü Kelemahan
(weakness) adalah kondisi di mana perusahaan kurang mampu melaksanakan tugasnya
dengan baik di karenakan sarana dan prasarananya kurang mencukupi.
ü Peluang
(opportunity) adalah suatu potensi bisnis menguntungkan yang dapat diraih oleh
perusahaan yang masih belum di kuasai oleh pihak pesaing dan masih belum
tersentuh oleh pihak manapun.
ü Ancaman
(threats) adalah suatu keadaan di mana perusahaan mengalami kesulitan yang
disebabkan oleh kinerja pihak pesaing, yang jika dibiarkan maka perusahaan akan
mengalami kesulitan dikemudian hari.
- EVALUASI STRATEGI
Evaluasi
strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para manajer sangat
perlumengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan baik, evaluasi
strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi ini. Semua strategi dapat
dimodifikasi di masa depan karena faktor-faktor eksteral dan internal selalu
berubah.
Tiga macam aktivitas mendasar untuk
mengevaluasi strategi :
1.
Meninjau factor-faktor eksternal dan
internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang.
2.
Mengukur prestasi.
3.
Mengambil tindakan
korektif.Aktivitas perumusan startegi, implementasi dan evaluasi terjadi di
tiga tingkat hirarki dalam organisasi yang besar, korporasi, divisi atau unit
bisnis strategis, dan fungsional.
Hakekat Evaluasi Strategi
Proses
manajemen strategis menghasilkan keputusan yang dapat mempunyai konsekwensi
yang signifikan dan jangka panjang. Keputusan strategis yang salah dapat
menimbulkan kerugian besar, yang akan sulit sekali untuk memperbaikinya.
Oleh
karena itu banyak perencana strategi sepakat bahwa mengevaluasi strategi sangat
penting untuk kehidupan organisasi; evaluasi yang tepat waktu dapat
memperingatkan manajemen akan adanya masalah atau potensi masalah sebelum
menjadi kritis.
Evaluasi
strategi bisa merupakan proses yang rumit dan sensitif. Terlalu banyak kegiatan
mengevaluasi strategi dapat menghabiskan biaya yang sangat mahal dan bisa jadi
kontra produktif. Evaluasi strategi penting untuk memastikan tujuan-tujuan
strategi yang dapat ditetapkan dapat tercapai.
Kriteria dalam Evaluasi Strategi
- Kesesuaian
: Perlunya mencermati serangkaian
trend, termasuk trend individu. Kebanyakan tren merupakan hasil interaksi
antar trend.
- Keunggulan : Keunggulan kompetitif biasanya merupakan hasil dari
keunggulan sumber daya, keterampilan dan posisi
- Konsistensi : Tiga pedoman yang mendasari konsistensi strategi,
yaitu persoalan manajerial, keberhasilan departemen dan isu kebijakan
organisasi
Alasan mengapa evaluasi strategi
sulit
1. Meningkatnya
kompleksitas lingkungan
2. Sulit
memprediksi masa depan secara akurat
3. Bertambahnya
jumlah variabel
4. Cepatnya
laju pengusangan suatu rancangan
5. Kejadian
dalam negeri dan dunia yang mempengaruhi organisasi
6. Berkurangnya
rentang waktu dalam menjalankan perencanaan
Karakteristik Sistem Evaluasi
Strategi yang efektif
1. Aktivitas
evaluasi strategi harus ekonomis, bermakna, dan berkaitan dengan tujuan
perusahaan
2. Evaluasi
strategi harus dirancang untuk menyediakan gambaran yang benar mengenai apa
yang terjadi
3. Proses evaluasi
strategi harus membangun pemahaman bersama, kepercayaan, dan masuk akal
Daftar
Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
David, Fred R. Strategic Management, Philippines: Prentice Hall,
1998.
Pass, Christopher dan Bryan Lowes. Kamus Lengkap Bisnis, Jakarta: Penerbit Erlangga, 1997.
Umar, Husein. Riset Strategi Perusahaan,
Jakarta: Gramedia, 1999
Anonim,
2013, http://kangom.blogspot.co.id/2013/11/pengertian-strategi-perusahaan.html
(SABTU 31 MARET 2018 JAM 10.25)
Anggun, 2012, http://anggunfreeze.blogspot.co.id/2012/10/berbagai-tipe-strategi-dalam-perusahaan.html
(JUMAT 30 MARET JAM 11.42)
Hilman Nugraha, 2015, https://hilmangraha.blogspot.co.id/2015/04/berbagai-macam-strategi-perusahaan.htmll
(JUMAT 30 MARET 2018 JAM 11.54)
Anggie,
2012, https://anggie417661.wordpress.com/2012/12/28/perencanaan-strategis-perusahaan/
(JUMAT 30 MARET 2018 JAM 11.59)
Anonim 2, 2016, http://sekolahgratisku.blogspot.co.id/2016/09/formulasi-stategi-tugas-manajemen.html
(JUMAT 30 MARET 2018 JAM 12.02)
http://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_strategis
(JUMAT 30 MARET 2018 JAM 12.22)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar