|
STRATEGIC MANAGEMENT
“LONGTERM OBJECTIVE
DAN GENERIC STRATEGIC”
NAMA : LESTARY PERMATA SARI
NIM : 55117010016
DOSEN : Prof. Dr. Ir. HAPZI ALI, MM, CMA
|
Daftar
Isi
Definisi Longterm Objective, Dasar
Longterm Objective, Manfaat Longterm Objective, Tips untuk Menetapkan Longterm
Objective, Longterm Objective PT AQUA, Definisi Generic Strategic, Generi
Strategic Porter, Perumusan Strategi, Tingkat Strategi, Generic Strategy PT
AQUA
A. DEFINISI LONGTERM OBJECTIVE
Tujuan jangka panjang didefinisikan
sebagai hasil yang dicoba untuk dicapai oleh perusahaan selama periode waktu
tertentu, biasanya lima tahun. tujuan jangka panjang lainnya, seharusnya dapat
diterima, fleksibel, terukur seiring berjalannya waktu , memotivasi, sesuai,
dapat dipahami, dan dapat dicapai. Tujuan jangka panjang merupakan pernyataan
dari hasil yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan dalam periode tertentu yang
umumnya tiga sampai lima tahun. Untuk mencapai kemakmuran jangka panjang,para
perencana strategis umumnya menetapkan tujuan jangka panjang dalam 7 bidang
yaitu :
1.
Probabilitas
Kemampuan
dari suatu perusahaan untuk beroprasi dalam jangka panjang bergantung pada
perolehan tingkat laba yang memadai yang dimana umumnya memiliki tujuan laba
dinyatakan dalam bentuk laba perusahaan atau tingkat pengembalian atas ekuitas.
2.
Produktivitas
Perusahaan
yang dapat memperbaiki hubungan input-output pada umunya dapat meningkatkan
produktivitas. Oleh karenanya perusahaan menyatakan suatu tujuan produktivitas.
Tujuan produktivitas yang umum digunakan adalah jumlah barang yang diproduksi
atau jumlah jasa yang diberikan per unit input. Namun tujuan produktivitas
kadang kala dinyatakan dalam bentuk penurunan biaya yang diinginkan.
3.
Posisi Kompetitif
Salah
satu ukuran keberhasilan perusahaan adalah dominasi relatifnya di pasar.Sering
kali penjualan total atau pangsa pasar dijadikan sebagai ukuran posisi
kompetitif perusahaan. Tujuan yang berkaitan dengan posisi kompetitif dapat
mengindikasikan prioritas jangka panjang perusahaan.
4.
Pengembangan Karyawan
Karyawan
menghargai pendidikan dan pelatihan sebagian karena hal tersebut mengarah pada
kompensasi dan jaminan kerja yang lebih tinggi. Hal ini sering kali
meningkatkan produktivitas dan mengurangi perputaran karyawan. Oleh karena itu
para pembuat keputusan strategis sering kali memasukkan tujuan pengembangan
karyawan dalam rencana jangka panjangnya.
5.
Hubungan dengan Karyawan
Para
manajer strategis yakin produktivitas berhubungan dengan loyalitas karyawan dan
apresiasi atas perhatian manajer terhadap kesejahteraan karyawan. Oleh karena
itu mereka menetapkan tujuan untuk memperbaiki hubungan dengan karyawan.
Beberapa tujuan mencakup program keselamatan kerja, perwakilan pekerja dalam
komitmen dan rencana kompensasi berbasis saham.
6.
Kepemimpinan Teknologi
Perusahaan
harus memutuskan apakah akan menjadi pemimpin atau hanya pengikut di pasar.
Setiap pendekatan dapat berhasil, tetapi masing-masing membutuhkan postur
strategi yang berbeda. Oleh karena itu banyak perusahaan menyatakan suatu
tujuan berkaitan dengan kepemimpinan teknologi
7.
Tanggung Jawab kepada Masyarakat
Banyak
perusahaan mencoba untuk memenuhi tanggung jawab sosialnya melampaui
persyaratan pemerintah.Perusahaan itu bukan hanya bekerja untuk mengembangkan
reputasi sebagai produsen dari produk dan jasa dengan harga yang layak
melainkan juga menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
B. DASAR LONGTERM OBJECTIVE
- Designing jobs (Mendesain Pekerjaan)
Dengan
adanya tujuan, memudahkan kita untuk mengatur dan mendesain bagian pekerjaan
yang di butuhkan
- Organizing activities (Pengorganisasian Kegiatan)
Tujuan
dapat membentuk kegiatan apa saja yang akan diorganisasikan
- Providing direction (Memberikan Arahan)
Arah
pekerjaan yang di lakukan akan sesuai dengan tujuan yang diharapkan (pekerjaan
tidak melencenng dari jalur)
- Organizational
synergy (Sinergi Organisasi)
Sinergi
organisai akan terbetuk dengan sangat kuat. Dalam hal ini tujuan berperan
sebagai working supporter
- Standards for evaluation (Standar untuk evaluasi)
Evaluasi
kerja dilaksanakan untuk menentukan kesesuaian kinerja dengan tujuan.
C. MANFAAT LONGTERM OBJECTIVE
Memberi
pemahaman terhadap stakeholder tentang masa depan organisasi.
ü Dasar
pengambilan keputusan yang konsisten kepada manajer
ü Minimalisir potensi konflik.
ü Mendorong
usaha dan pencapaian
ü Desain dan organisasi pekerjaan.
ü Tanpa tujuan jangka panjang, harapan
perusahaan tidak akan tercapai
Beberapa alternative yang harus di hindari
untuk mencapai tujuan jangka panjang :
Para perencana strategis harus
menghindari berbagai alternatif berikut ini untuk mencapai tujuan jangka
panjang diantaranya sebagai berikut :
1) Mengelola berdasarkan Ekstrapolasi, (Managing
by extrapolation)
yaitu
mengikuti perinsip, “Jika tidak rusak, tidak usah diperbaiki” Intinya adalah
tetap melakukan hal yang sama dengan cara yang sama karena segalanya berjalan
lancar.
2) Mengelola berdasarkan Krisis, (Managing by
Crisis)
yaitu
berdasarkan keyakinan bahwa untuk mengetahui seberapa baik seorang perencana
strategis adalah dengan mengukur kemampuannya dalam menyelesaikan masalah.
Karena ada banyak sekali krisis dan masalah, yang dihadapi oleh setiap orang
dan setiap organisasi, para perencana strategis harus menggunakan waktu dan
energi kreatif mereka untuk menyelesaikan masalah yang paling mendesak.
Menggelola berdasarkan krisis sebenarnya adalah bentuk reaksi dan bukannya aksi
(tindakan) serta membiarkan kejadian yang mendikte apa dan kapan ada keputusan
manajemen.
3) Mengelola secara Subjektif, (Managing in
Subjective)
yaitu
atas dasar pemikiran bahwa tidak ada rencana umum yang menentukan arah mana
yang harus ditempuh dan apa yang harus dikerjakan; kerjakanlah yang terbaik
untuk menyelelesaikan apa yang dianggap harus diselesaikan.
4) Mengelola berdasarkan Harapan, (Managing in
Subjective)
yaitu atas dasar kenyataan bahwa masa
depan penuh dengan ketidak pastian. Jika berupaya dan tidak berhasil, maka kita
berharap pada upaya kedua (atau ketiga), kita akan berhasil. Keputusan dibuat
dengan harapan keputusan tersebut dapat dijalankan dan keberhasilan tinggal
beberapa langkah lagi, terutama jika nasib dan keberuntungan berpihak kepada
kita.
D. TIPS UNTUK MENETAPKAN LONGTERM
OBJECTIVE
ü Mengatasi kendala budaya.
Perlu dipastikan bahwa nilai-nilai
organisasi- termasuk cara memformulasikan dan mengkaji kasus bisnis- selaras
dengan tujuan jangka panjang.
ü Menetapkan kembali visi dan tujuan
jangka panjang.
Pemahaman akan posisi yang diinginkan di
masa depan, berikut cara pandang dari luar-ke dalam mengenai perubahan
industri.
ü Mengidentifikasi kemampuan jangka
panjang yang dibutuhkan.
Sebuah organisasi haruslah baik pada
suatu hal yang dapat membuat jarak dengan pesaingnya. Ini membutuhkan waktu
yang cukup lama untuk dibangun
ü Mengombinasikan sudut pandang
jangka pendek-jangka panjang.
Pemikiran strategi sebagai suatu
kontinum pemikiran yang memiliki benang merah dari masa depan ke masa kini, dan
sebaliknya.
ü Tetap melihat mega trend.
Pandangan jangka panjang tidaklah
statis, tapi akan terus berevolusi karena dipengaruhi oleh kondisi makro atau
mega trends yang mengubah lingkungan masa datang.
ü Menjadi disiplin dan konsisten
Berpikir ke depan dan mengantisipasi
masa depan membutuhkan ketelatenan dan disiplin ketika terjadi penurunan
kinerja jangka pendek.
Sedangkan Kualitas dari Tujuan Jangka
Panjang diantaranya sebagai berikut :
·
Dapat diterima
·
Flexibel
·
Terukur
·
Memotivasi
·
Sesuai
·
Dapat dipahami
·
Dapat dicapai.
E. LONGTERM OBJECTIVE PT AQUA
Visi
PT AQUA :
AQUA telah menjadi
bagian dari keluarga sehat Indonesia lebih selama lebih dari 30 tahun. Sebagai
pelopor air minum dalam kemasan sejak didirikan tahun 1973, kini AQUA menjadi
bagian yang tidak terpisahkan dari hidup sehat masyarakat Indonesia. Dulu dan
kini, AQUA tetap dan selalu menjadi yang terbesar dan terdepan di Indonesia.
Volume penjualan AQUA merupakan volume penjualan terbesar di dunia untuk kategori
air mineral.
Misi
PT AQUA :
AQUA selalu ingin
melakukan program untuk menyehatkan konsumen Indonesia, diantaranya program
AKSI (AQUA untuk Keluarga Sehat Indonesia) dan AuAI (AQUA untuk Anak Indonesia).
Budaya
PT AQUA :
Perlu diketahui, pada
waktu itu kepercayaan terhadap produk Indonesia amatlah rendah sehingga
diperlukan citra asing bila hendak menjangkau konsumen asing. Mulanya Tirto
Utomo sempat ragu, apakah perusahaan akan diberi nama PT Golden Mississippi
atau PT Golden Colorado. Pilihan akhirnya menggunakan nama PT Golden
Mississippi. Selain lebih mudah diucapkan juga dirasakan lebih keren. Menurut
perhitungan Tirto Utomo, apabila 10 % saja orang asing yang ada minum air
mineral, maka dengan mudah akan mencapai tingkat konsumsi sebesar sekitar 5 juta
liter per tahun.
Tanggapan orang asing
sangat berbeda dengan tanggapan orang Indonesia. Bila datang ke orang asing
mereka umumnya sudah mengetahui mengenai air minum yang dikemas dalam botol
yang di negara mereka dikenal sebagai bottled water atau mineral water.
Sedangkan, di kalangan umum orang Indonesia konsep tersebut belum banyak yang
mengenal. Kalau pun ada mereka berasal dari kelas atas yang sering bepergian
keluar negeri. Kebanyakan konsumen yang dihubungi pada waktu itu terheran-heran
atau bahkan menertawakan gagasan menjual air minum dalam kemasan.
TUJUAN
PT AQUA :
Tujuan merupakan
pernyataan kualitatif mengenai keadaan atau hasil yang ingin dicapai dimasa
yang akan dating. Dalam hal ini kita semua mengetahui bahwa tujuan utama dari
tiap perusahaan yang menjalanakan usahanya adalah profit. Dan demi mencapai
tujuan tersebut, AQUA dari tahun ke tahun melakukan inovasi produk. Yang dapat
dilihat dalam “Sejarah PT. Danone AQUA”.
SASARAN
PT AQUA :
Sasaran dibutuhkan oleh
perusahaan sebagai arah pengembangan organisasi perusahaan, dan satu
perusahaan/organisasi bisa memiliki lebih dari satu sasaran. Dan berdasarkan
lini produknya, AQUA DANONE memiliki sasaran tertentu. Untuk produk aqua
sendiri sasaran yang ditujukan kepada masyarakat Indonesia pada semua kalangan
konsumen. Sedangkan untuk produk aqua reflection, ditujukan pada konsumen
premium konsumen dengan pribadi modern, dinamis, dan selalu ingin maju dalam
hidup serta diimbangi dengan tubuh yang sehat dari dalam. Dan untuk Mizone
sendiri tentunya ditujukan kepada para konsumen minuman isotonic dan konsumen
mineral water berasa dan beraroma buah.
F. DEFINISI GENERIC STRATEGY
Definisi strategi adalah cara untuk
mencapai tujuan jangka panjang. Strategi bisnis bisa berupa perluasan
geografis, diversifikasi, akusisi, pengembangan produk, penetrasi pasar,
rasionalisasi karyawan, divestasi, likuidasi dan joint venture (David, p.15,
2004).
Pengertian strategi adalah Rencana yang
disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategis
perusahaan dengan tantangan lingkungan, yang dirancang untuk memastikan bahwa
tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh
organisasi (Glueck dan Jauch, p.9, 1989).
Pengertian
strategi secara umum dan khusus sebagai berikut:
1.
Pengertian Umum
Strategi
adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan
jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana
agar tujuan tersebut dapat dicapai.
2.
Pengertian khusus
Strategi
merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan
terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang
diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir
selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang
terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola
konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu
mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.
Strategi Umum merupakan gagasan inti
mengenai bagaimana suatu perusahaan dapat paling baik bersaing di pasar. Banyak
perencana yakin bahwa strategi jangka panjang sebaiknya diturunkan dari usaha
perusahaan untuk mencari keunggulan kompetitif berdasarkan salah satu dari tiga
strategi umum diantaranya :
·
Berjuang untuk mencapai keunggulan biaya
rendah secara keseluruhan dalam industri.
·
Berjuang menciptakan dan memasarkan
produk-produk unik untuk beragam kelompok pelanggan melalui diferensiasi.
·
Berjuang memiliki daya tarik khusus bagi
satu atau lebih kelompok pelanggan atau pembeli industri dengan berfokus pada
biaya atau diferensiasi.
G. 3 GENERIC STRATEGY PORTER
3 generic strategies porter, adalah
suatu gagasan yang dikemukakan oleh Michael Porter yang menjelaskan 3 jenis
strategi yang umum digunakan perusahaan dalam mencapai dan menjaga keunggulan
kompetitifnya. Pada awalnya ia mengelompokkan strategi keunggulan kompetitif
tersebut menjadi kubus-kubus dengan dimensi 3x3x3 yang dibagi berdasarkan level
perbedaan, biaya produk relatif, dan cakupan target pasar. Namun dari 27
strategi yang terbuat sebelumnya, ditemukan terdapat banyak terdapatkan
strategi yang tidak wajar dan/atau tidak dapat diterapkan. Maka kemudian
dikemukakanlah 3 generic strategies for Competitive Advantages ini dimana
strategi keunggulan kompetitif hanya dibagi menjadi 2 dimensi, dilihat dari
cakupan target pasar, dan cara penerapan strategi pemasaran. Dan hasilnya
membuahkan 3 buah strategi diantaranya sebagai berikut :
1. Differentiation Strategy
adalah suatu strategi dimana perusahaan berusaha meningkatkan keunggulan
kompetitifnya dengan menciptakan perbedaan antara produk dari perusahaan dengan
produk-produk dari perusahaan saingan. Ada juga keadaan dimana strategi ini
akan lebih baik diterapkan jika target pelanggan merupakan golongan-golongan
yang tidak sensitif dengan harga, pelanggan memiliki kebutuhan yang sangat
spesifik sehingga tidak dapat dipenuhi perusahaan lainnya, dan sebagainya.
2. Cost Leadership Strategy
adalah suatu strategi dimana perusahaan berusaha meningkatkan keunggulan
kompetitifnya dengan menciptakan perbedaan harga antara produk-produknya
dibandingkan perusahaan lainya. Terdapat keadaan dimana strategi ini akan lebih
efektif jika diterapkan pada target pelanggan yang tergolong sebagai yang sensitif
terhadap harga. Strategi ini dapat tercapai dengan memiliki harga termurah pada
segmen pasar, maupun memiliki perbandingan harga terhadap nilai produk yang
paling rendah (perbandingan antara harga dengan apa yang diterima pelanggan).
3. Segmentation Strategy
adalah suatu strategi yang meningkatkan keunggulan kompetitif dengan menerapkan
kedua strategi sebelumnya bukan pada pasar secara umum, namun untuk segmen
pasar yang lebih kecil dan spesifik.
H. PERUMUSAN STRATEGI
Perumusan strategi merupakan proses penyusunan
langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi
organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta
merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakan
customer value terbaik. Beberapa langkah yang perlu dilakukan perusahaan dalam
merumuskan strategi, yaitu:
ü Mengidentifikasi
lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan menentukan misi
perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.
ü Melakukan
analisis lingkungan internal dan eksternal untuk mengukur kekuatan dan
kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi oleh perusahaan dalam
menjalankan misinya.
ü Merumuskan
faktor-faktor ukuran keberhasilan (key success factors) dari strategi-strategi
yang dirancang berdasarkan analisis sebelumnya.
ü Menentukan
tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan
mempertimbangkan sumberdaya yang dimiliki dan kondisi eksternal yang dihadapi.
ü Memilih
strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka
panjang. (Hariadi, 2005).
I. TINGKAT STRATEGI
Dengan
merujuk pada pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer, Higgins (1985)
menjelaskan adanya empat tingkatan strategi. Keseluruhannya disebut Master
Strategy, yaitu: enterprise strategy, corporate strategy, business strategy dan
functional strategy.
a) Enterprise Strategy
Strategi
ini berkaitan dengan respons masyarakat. Setiap organisasi mempunyai hubungan
dengan masyarakat. Masyarakat adalah kelompok yang berada di luar organisasi
yang tidak dapat dikontrol. Di dalam masyarakat yang tidak terkendali itu, ada
pemerintah dan berbagai kelompok lain seperti kelompok penekan, kelompok
politik dan kelompok sosial lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat
relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan
dilakukan sehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga
menampakkan bahwa organisasi sungguh-sungguh bekerja dan berusaha untuk memberi
pelayanan yang baik terhadap tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
b) Corporate Strategy
Strategi
ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut Grand Strategy
yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaan apa yang
menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu,
tidak semata- mata untuk dijawab oleh organisasi bisnis, tetapi juga oleh
setiap organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit. Bagaimana misi itu
dijalankan juga penting. Ini memerlukan keputusan-keputusan stratejik dan perencanaan
stratejik yang selayaknya juga disiapkan oleh setiap organisasi.
c) Business Strategy
Strategi
pada tingkat ini menjabarkan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat.
Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, para
donor dan sebagainya. Semua itu dimaksudkan untuk dapat memperoleh
keuntungan-keuntunga stratejik yang sekaligus mampu menunjang berkembangnya
organisasi ke tingkat yang lebih baik.
d) Functional Strategy
Strategi
ini merupakan strategi pendukung dan untuk menunjang suksesnya strategi lain.
Ada tiga jenis strategi functional yaitu:
•
Strategi functional ekonomi yaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan
organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang
berkaitan dengan keuangan, pemasaran, sumber daya, penelitian dan pengembangan.
•
Strategi functional manajemen, mencakup fungsi-fungsi manajemen yaitu planning,
organizing, implementating, controlling, staffing, leading, motivating,
communicating, decision making, representing, dan integrating.
•
Strategi isu stratejik, fungsi utamanya ialah mengontrol lingkungan, baik
situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun situasi yang belum diketahui
atau yang selalu berubah (J. Salusu, p 101, 1996).
Tingkat-tingkat
strategi itu merupakan kesatuan yang bulat dan menjadi isyarat bagi setiap
pengambil keputusan tertinggi bahwa mengelola organisasi tidak boleh dilihat
dari sudut kerapian administratif semata, tetapi juga hendaknya memperhitungkan
soal “kesehatan” organisasi dari sudut ekonomi
Adapun
pengertian dari strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan
tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan
dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.
J.
GENERIC
STRATEGY PT AQUA
Manajeman
strategi pemasaran yang diterapkan di PT. Aqua Golden Mississippi adalah :
1) Strategi menarik
konsumen
Berbagai
cara dilakukan oleh PT. Aqua Golden Mississippi untuk menarik konsumen sebanyak
mungkin, salah satunya dengan cara memberi selogan yang bagus dari semua
produk, membuat iklan yang menarik, promosi di setiap pelosok tanah air, dan
lain-lain. Semua ini dilakukan agar semua orang tertarik untuk membeli atau
mencoba memakai produk dari PT. Aqua Golden Mississippi yang nantinya
diharapkan bisa menjadi pelanggan mereka.
2) Strategi
mempertahankan pelanggan
Di
strategi ini PT. Aqua Golden Mississippi berpendapat bahwa pelanggan itu yang
paling penting untuk perusahaan. Tanpa pelanggan atau konsumen, perusahaan
tidak akan menjadi seperti sekarang ini. Maka dari it demi kepuasan pelanggan
PT. Aqua Golden Mississippi memberikan pelayanan dan kualitas yang maksimal
dengan tujuan agar pelanggan selalu merasa puas dalam menggunakan produk dari
PT. Aqua Golden Mississippi. Hal itu dilakukan untuk mempertahankan pelanggan
agar tidak berpaling kepada produk yang lain.
3) Strategi promosi
untuk menguasai pasar
Untuk
dapat menjaring pelanggan yang banyak PT. Aqua Golden Mississippi menggunakan
cara yang paling utama, yaitu promosi melalui iklan-iklan yang berkualitas dan
mudah dimengerti, baik iklan di media elektronik maupun di media cetak serta
yang lainnya.
4)
Strategi
Pemasaran dengan Marketing Mix
Marketing mix merupakan suatu alat marketing
yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan marketing dalam pasar target.
Dalam hal ini Mizone sebagai produk baru minuman isotonik menunjukkan
eksistensinya dengan mengoptimalkan unsur 4 P marketing mix (Produk, Harga,
Distribusi, Promosi) yang kompetitif
Strategi Marketing Mix PT
Danone Aqua terhadap Mizone
1.
Produk
(product)
Mizone yang diproduksi oleh Danone Aqua
merupakan kategori minuman isotonik bernutrisi. Diluncurkan pertama kali pada
27 September 2005 di Surabaya dengan rasa orange lime yang menyegarkan, rasa
passion fruit yang memanjakan selera, dan pada Juni 2008 meluncurkan varian
baru dengan rasa lychee lemon yang sensasional. Mengandung Hydromaxx yaitu :
Vitamin B1, B3, B6, dan B12 untuk membantu metabolisme karbohidrat menjadi
energi, Vitamin C, sebagai antioksidan untuk menjaga kahidupan sel dalam tubuh,
dan elektrolit untuk menggantikan mineral yang hilang akibat pengeluaran
keringat. Bahan dasar Mizone menggunakan air mineral Aqua dan sari buah alami
melalui proses kristalisasi. Mizone sendiri merupakan produk yang sudah
terkenal di Australia, New Zealand, dan Cina.
Pada November 2006 Mizone dilanda krisis
karena tidak menantumkan salah satu bahan pengawet (natrium benzoat) dalam
kemasannya. BPOM memberikan tenggat waktu hingga Desember 2006 agar Mizone
menarik produknya dari pasaran dan memperbaiki label pada kemasan. Pada saat
itu, Mizone sudah beredar di 30 depo, 50 distributor dan 1 juta outlet di
seluruh Indonesia. Penjualan turun drastis sedikitnya Rp 35 miliar perhari.
Untuk mengembalikan kepercayaan konsumen, Mizone melakukan edukasi kepada
konsumen melalui promosi baik below the line maupun above the line.
2.
Harga
(Price)
Dalam soal harga, Mizone sangat
kompetitif sekitar Rp 2.500 untuk isi 500 mL, jika dibandingkan dengan isotonik
dalam kemasan kaleng yang yang harganya sekitar Rp 3.300 untuk isi 330 ml .
3.
Distribusi
(Place)
Distribusi Mizone berorientasi nasional
menggunakan jalur distribusi Aqua yang sangat luas, kuat di pasar tradisional
(mudah dijumpai di warung dan toko-toko yang menjual produk Aqua). Sampai ada
suatu istilah di kalangan distributor “di mana ada Aqua, disitu ada Mizone”.
4.
Promosi
(Promotion)
Target pasar Mizone adalah semua kalangan
umur, namun dalam kampanyenya lebih ditujukan kepada kalangan usia 18-35 tahun
dengan aktivitas yang dinamis. Mizone melakukan kampanye besar-besaran lewat
placement iklan di televisi (TV), radio, media cetak, dan media luar ruang.
Belanja iklan Mizone sepanjang 2006 paling besar dibandingkan kompetitornya,
yaitu sebesar 46,1 milyar. Pada Agustus 2006, Mizone mengadakan sampling road
show di beberapa kota besar pada pusat keramaian. Mizone memasuki sekolah
dengan membuat iklan dan pembuatan logo Mizone pada lapangan olahraga (lapangan
basket) serta di white board SMA ternama di beberapa kota besar.
Daftar
Pustaka
David, F. (2008). Strategic management (12th ed.).
Prentice Hall.
Pearce, J. A & Robinson, R.B (PR), Strategic Management : Manajemen Strategis,
Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian, Irwin Mc Graw-Hill Inc., Jakarta
: Salemba Empat, 2009
Anonim
1, 2015,
http://sharecatatanku.blogspot.co.id/2015/04/tujuan-jangka-panjang-long-term.html
JUMAT 13 APRIL 2018 ( JAM 16.19 )
Anonim 2, http://laskarcahaya.blogspot.com/2013/07/tujuan-jangka-panjang-perusahaan.html
JUMAT 13 APRIL 2018 ( JAM 16.30 )
Utami Hatlia, 2014, http://utami-hatlia.mhs.narotama.ac.id/2014/07/09/visi-misitujuan-dan-sasaran-aqua/
JUMAT 13 APRIL 2018 (JAM 16.38 )
Anonim 3, 2009, http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/08/konsep-strategi-definisi-perumusan.html
JUMAT 13 APRIL 2018 ( JAM 16.31 )
Anonim 4, https://yhupie.weebly.com/generic-strategies-porter.html
( JUMAT 13 APRIL 2018 JAM 16.28 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar