|
STRATEGIC
MANAGEMENT
“EXTERNAL ENVIRONMENT ANALYSIS”
NAMA : LESTARY PERMATA SARI
NIM : 55117010016
DOSEN : Prof. Dr. Ir. HAPZI ALI, MM, CMA
UNIVERSITAS MERCU
BUANA
|
Daftar Isi
Scanning Lingkungan, Tujuan
Scanning Lingkungan, Analisis Lingkungan Eksternal, Tujuan Analisis Terhadap Lingkungan
Eksternal Perusahaan, Alat-alat Analisis Lingkungan Eksternal, Analisis Porter
dan Steplee
Dalam merumuskan
strategi, maka terlebih dahulu harus melakukan analisis lingkungan dengan
maksud untuk untuk menyesuaikan dengan keunggulan dan kelemahan yang dimiliki
perusahaan. Sebelum membicarakan segala sesuatu mengenai lingkungan bisnis,
maka hendaklah dimengerti terlebih dahulu beberapa istilah, yaitu sebagai
berikut:
a. Lingkungan
(eksternal): Adalah faktor-faktor yang berada diluar jangkauan perusahaan
yang dapat menimbulkan suatu peluang atau ancaman.
b. Analisis: Penelusuran
peluang atau ancaman sampai kepangkalnya.
c. Analisis lingkungan bisnis: Adalah
suatu proses yang digunakan perencana-perencana strategi untuk memantau
lingkungan bisnis dalam menentukan peluang atau ancaman.
Lingkungan bisnis perlu dianalisis, agar
pembuat strategi dapat mengantisipasi setiap kesempatan dan membantu
mengembangkan sistem pemecahan sedini mungkin terhadap faktor-faktor lingkungan
yang dianggap mengancam tujuan perusahaan (early warning systems).
Selain itu untuk dapat mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan
melakukan analisis lingkungan yang akan diperoleh lebih efektif. Di sisi lain
penganalisisan lingkungan bisnis sebagai upaya untuk membantu manajer dalam
meramalkan dampak lingkungan bisnis terhadap perkembangan perusahaan.
Terkumpulnya berbagai informasi dari lingkungan memudahkan untuk membuat
perencanaan jangka panjang.
A.
PENGERTIAN ENVIRONMENTAL
SCANNING
Menurut Hunger dan Wheelen (2000:53-54) : Environtmental
scanning is monitoring, evaluating and disseminating of information from the
external and internal environment to key people within the corporation. A
corporation uses this tool to avoid strategic surprise and to ensure its long
term health.
Menurut Aguilar (dalam Choo, 2001) : Environtmental
scanning is the acquisition and use of information about events, trends,
relationships in an organization’s external environtment, the knowledge of
which would assist management in planning the organization’s future caourse of
action.
Menurut Wright, Kroll & Parnell (1998:31) : Environtmental
scanning is the gathering and analysis of information about information trends.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa Environtmental Scanning merupakan suatu
proses pengambilan keputusan, analisis,
penguraian informasi dan bagaimana organisasi menggunakan informasi eksternal
perusahaan yang melibatkan sejumlah orang yang berada di perusahaan. Fahey
dan Narayanan (dalam Morrison, 1992) berpendapat bahwa environmental
scanning yang efektif seharusnya dapat membantu pembuat keputusan
mengetahui perubahan potensial yang terjadi di lingkungan eksternal
mereka. Environmental scanningmenyediakan penyelidikan strategik yang
berguna dalam pemilihan keputusan strategi. Konsekuensi dari
aktivitasini adalah bertambahnya pemahaman akan dampak dari perubahan terhadap organisasi,
membantu meramalkan, dan membawa harapan perubahan yang baik dalam pembuatan
keputusan.
- TUJUAN
DARI ENVIRONMENTAL SCANNING
Dari berbagai literatur yang ada, pada umumnya sebuah
organisasi melakukan environmental scanning dengan tujuan untuk :
ü Memahami perubahan kekuatan
lingkungan, sehingga mereka mampu menempatkan diri dalam persaingan masa
mendatang.
ü Menghindari keterkejutan,
identifikasi peluang dan ancaman, mencapai keunggulan kompetitif dan
mengembangkan perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.
ü Untuk meningkatkan kesadaran para
manajer tentang kemampuan potensial yang berpengaruh penting pada lingkungan
industrinya dan mengidentifikasi ada tidaknya peluang dan ancaman di sekitar
lingkungan.
ü Untuk menghindari keterkejutan
strategi dan menjamin kesehatan jangka panjang perusahaan.
EXTERNAL
ENVIRONTMENTAL
Proses analisis lingkungan external harus dilakukan dengan
dasar yang berkelanjutan. Proses ini meliputi empat kegiatan, yaitu :
ü Scanning : mengidentifikasi
tanda-tanda awal perubahan lingkungan dan tren.
ü Monitoring : menemukan arti melalui
observasi secara terus-menerus terhadap perubahan lingkungan dan tren.
ü Forecasting : membuat proyeksi
perkiraan hasil berdasarkan perubahan dan tren yang dimonitor.
ü Assessing : menentukan waktu dan
arti penting perubahan lingkungan dan tren terhadap strategi dan manajemen
perusahaan
- ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL
Kekuatan eksternal dapat dibagi menjadi
lima kategori luas : (1) Kekuatan ekonomi, (2) kekuatan Bidaya, Sosial,
Dempgrafi, dan Lingkungan, (3) Kekuatam Politik, Pemerintah, dan Hukum, (4)
kekuatan Teknologi, (5)Kekuatan Persaingan. Perubahan kekuatan eksternal
diterjemahkan menjadi perubahan-perubahan dalam permintaan pelangggan terhadap
produk dan jasa industry dan konsumen.
Sektor Sosial Ekonomi
Akan banyak berpengaruh terhadap
penentuan jumlah permintaan produk dan besarnya biaya yang di keluarkan untuk
menghasilkan produk perusahaan. Kondisi perusahaan, pengaruh iklim dan
lingkungan social dapat membantu / memperlambat pencapaian tujuan perusahaan
Kondisi perekonomian
Tingkat kejelian mengamati kondisi
perekonomian saat ini dan keakurasian dlm pemperkirakan akan sangat berpengaruh
terhadap tingkat keuntungan dan kesuksesan perancangan strategi perusahaan.
Factor kondisi perekonomian mencangkup
·
Tahap-tahap yang terjadi dalam siklus
bisnis seperti despresi,resesi,recovery, dan tahap kemakmuran
·
Laju inflasi dan deflasi untuk
komoditas2 tertentu yang mempunyai nilai strategic. Pengaruh inflasi akan
sangat terasa bagi perusahaan khusus nya dalam penentuan harga dan tingkat upah
karyawan
·
Kebijakan fiscal dan moneter yang berlaku
khususnya akan sangat berpengaruh terhadap penentuan besarnya suku bunga dan
besarnya tingkat pajak yang harus di bayarkan oleh perusahaan
·
Informasi tetntang neraca pembayaran dan
volume neraca perdagangan antar Negara
Kondisi Alam
Perubahan kondisi alam sulit di
perkirakan sebelumnya .namun kondisi alam tdk dpt di abaikan beegitu saja dlm
perencanaaan strategi bisnis
Kondisi Sosial
Beberapa contoh bagaiana factor
social-ekonpmi dapat menimbulkan keseatan dan ancaman bagi perusahaan seperti :
·
Keberhasilan program keluarga berenccana
dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk di Indonesia sanagt berpengaruh
terhadap pola kebiasaan perilaku masyarakat. Pemahaan atas norma keluarga kecil
bahagia dan sejahtera dalam banyak hal telah menggantikan konsepsi tentang
banyak anak banyak rejeki
·
Keberhasilan laju pertumbuhan penduduk
berpengaruh positif terhadap tingkat pendidikan formal yang mampu di selesaikan
oleh masyarakat.pengaruh terbesar dari meningkatnya angka melek huruf pd
masyarakat adalah munculnya sikap dan pandangan bagi baru masyarakat tentang
jangka waktu kerja dan pada akhirnya tentang kualitas hidup yg di harapkan dari
bekerja
Sektor Teknologi
Adanya perubahan teknologi dapat
mendorong munculnya kesempatan bisnis dan perbaikan upaya pencapaian tujuan
organisasi . tapi dapat juga ancaman bagi kelangsungan produk yang sudah ada.
Beberapa produk teknologi dapat di pergunakan sebagai pendobrak yang mampu
menciptakan kesempatan sekaligus ancaman terhadap kegiatan bisnis anta ra laim
: computer,transitor, perkembangan teknik genetika tanaman dan pendayagunaan
tenaga surya. Oleh karena itu perubahan teknologi sudah tentu berpengaruh
terhadap siklus kehidupan produk . Ketetapan dan penilaian aiklus kehidupan
produk pada gilirannya dapat menenentukan timing yang tepat untuk meluncurkan
produk baru atau modifikasi produk yang ada. Dalam kasus ini maka pengamatan
lingkungan atau di kenal environmental scanning sangat di perlukan untuk tetap
mempertahankan produk di pasar. Perubahan teknologi juga akan berpengaruh pada
pilihan metode distribusi dan kemampuan tenaga penjual yang di butuhkan untuk
melayani segmen pasar yang di pilih . Tingkat kecepatan atau keterlambatan
dalam mengantisipasi perubahan teknologi dalam banyak hal adalah merupakan
fungsi dari kreativitas sumberdaya mansia,tingkat reseptif perusahaan dalam
industri dan ketersediaan sumber dana untuk membiayaai kegiatan penelitian dan
pengembangan serta operasional.
Sektor Pemerintah
Peran pemerintah dalam mekanisme
penyampaian produk dari produsen ke konsumen sangat besar . Campur tangan
pemerintah tidak dapat dihindari pada setiap tahap dalam rangkaian kegiatan
produksi.Alat kendali pemerintah melalui berbagai paket kebijakan fiscal dan
moneter ternyata cukup efektif untuk mempengaruhi dinamika bisnis. Pemerintah
juga mempunyai otoritas dalam hal peraturan atau tata niaga berbagai komoditas
termasuk didalamnya komposisi penggunaan tenaa kerja dan pengendalian supply
produk.
Peran pemerintah sangat dominan dalam
penciptaan kesempatan dan ancaman terhadap kelangsungan bisnis. Beberapa hal
yang mungkin dapat dianggap sebagai kesempatan bisnis yang di timbulkan dari
sector pemerintah :
ü Pemerintah
merupakan konsumen yang cukup besar bagi banyak produk. Pasar pemerintah dapat
di gunakan sebagai alat untuk mempengaruhi dinamika di sector social- ekonomi .
Meningkatnya anggaran pembangunan dari pemerintah ini menunjukan seakin banyak
kebutuhan produk yang akan di peruntukan bagi masyarakat dalam bentuk praserana
fisik dan bentuk pengueluaran lainnya.
ü Pemerintah
dapat berperan sebagai pelindung dari adanya praktik tidak sehat adlam berbagai
kegiatan bisnis yang muncul dari luar .Disamping pemerintah sebenarnya juga
berkepentingan dengan tumbuhnya industri dan kegiatan ekonomi domestic.
Kekuatan eksternal mempengaruhi tipe strategi
produk yang dikembangkan, positioning, dan segmentasi pasar, tipe
jasa yang ditawarkan, dan pilihan bisnisuntuk diakuisisi atau dijual. Kekuatan
eksternal secara langsung mempengaruhi baik pemasok maupun distributor.
Mengidentifikasi dan mengevaluasi kesempatan dan ancaman eksternal memungkinkan
organisasi intuk mengembangkan misi yang jelas, mendesain strategi dalam
mencapai tujuan jangka panjang, dan mengembangkan kebijakan dalam meraih tujuan
tahunan. Berikut bagan Hubungan antara kekuatan
Eksternal Penting dan Organisasi :
D.
TUJUAN ANALISIS TERHADAP LINGKUNGAN
EKSTERNAL PERUSAHAAN
Analisis lingkungan eksternal
perusahaan terutama bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah peluang dan
ancaman yang berada di lingkungan eksternal perusahaan. Peluang (Opportunities)
merupaka tren positif yang berada di lingkungan eksternal perusahaan dan
apabila peluang tersebut dieksploitasi oleh perusahaan maka peluang usaha
tersebut berpotensi untuk menghasilkan laba bagi perusahaan secara
berkelanjutan. Adapun Ancaman (threats) adalah berbagai tren negative yang
terdapat di lingkungan eksternal perusahaan dan apabila ancaman ini tidak
diantisipasi dengan baik oleh perusahaan maka ancaman tersebut berpotensi
menimbulkan kerugian bagi perusahaan.
Sedangkan Barney dan Hesterly (2008)
, mendefinisikan ancaman sebagai indivisual, group or organization outside a
firm thak seeks to reduce the level of that firm’s performance ( individu,
kelompok ataupun organisasi di luar suatu perusahaan yang berupaya untuk
mengurangi kinerja yang sudah dicapai oleh perusahaan). Perusahaan harus
melakukan analisis lingkungan eksternal perusahaan dengan tujuan untuk
memperoleh potensi keuntungan dari peluang usaha dan meminimalkan terjadinya
resiko kerugian yang ditimbulkan oleh ancaman.
E.
ALAT-ALAT ANALISIS LINGKUNGAN
EKSTERNAL
Barney dan Hesterly (2008:39)
menyebutkan ada dua jenis alat analisis yang dapat digunakan perusahaan untuk
mengidentifikasi peluang dan ancaman yang berasal dari lingkungan eksternal
perusahaan. Kedua alat analisis tersebut adalah analisis struktur industry yang
dapat digunakan untuk mengidentifikasi berbagai peluang usaha, dan analisis
five forces yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi berbagai ancaman yang
berasal dari lingkungan eksternal perusahaan.
ANALISIS STRUKTUR INDUSTRI
Struktur industry didefinisikan oleh Porter (1998 : 5)
sebagai, “ the underlying economic and technical charactheristic of an
industry”. Struktur industry sendiri terbentuk dari perpaduan berbagai
karakteristik industry yang ada didalamnya.
Kendati terdapat banyak cara untuk mengelompokkan struktur
industry tersebut, tetapi dari berbagai cara pengelompokkan struktur industry
tersebut terdapat empat kategori generic struktur industry, diantaranya sebagai
berikut :
1. Fragmented Industry
Merupakan struktur industry yang terdiri dari sejumlah besar
industry kecil atau sedang dan tidak ada perusahaan yang memiliki pangsa pasar
(market share) dominan dalam industry tersebut. Barney dan Hesterly (2008).
Contohnya diantaranya Industri furniture, Salon Kecantikan, Rumah Makan, dan
Industri Kerajinan merupakan contoh industry yang berada dalam kelompok
industry fragmentasi di Indonesia.
2. Emerging Industry
Adalah industry yang baru tercipta atau tercipta kembali
akibat adanya inovasi teknologi, perubahan permintaan, atau karena munculnya
kategori kebutuhan konsumen yang baru. Barney dan Hesterly (2008). Industri
microprocessor, computer, telekomunikasi, dan bioteknologi merupakan beberapa
industry yang berada dalam kategori emerging indstri. emerging Industri
memberikan peluang yang sangat besar bagi perusahaan yang pertama kali menjadi
penggerak dalam indutri tersebut (first mover). Menurut Barney dan Hesterly
(2008 : 55 ) terdapat 3 startegi yang
dapat dipilih oleh first mover agar dapat memanfaatkan peluang yang ada dalam
struktur industry ini diantaranya sebagai berikut :
ü Kepemimpinan Teknologi
Yakni
perusahaan yang melakukan investasi awal dalam teknologi tertentu dimana
investasi dalam teknologi baru ini akan memberikan keuntungan bagi perusahaan
dalam bentuk perolehan biaya produksi yang lebih rendah dari pesaing serta
diperolehnya hak paten atas penemuan teknologi tertentu yang dapat meningkkan
keunggulan kompetitif perusahaan.
ü Penguasaan
Aset-aset Strategis
Aset-aset
strategis adalah berbagai asset yang diperlukan oleh perusahaan untuk dapat
bersaing dengan baik. Aset-aset strategis dapat mencakup bahan baku, lokasi,
atau sumber daya lainnya.
ü Switching Cost
Perusahaan
yang menjadi first mover dalam suatu industry dapat memperoleh keunggulan
kompetitif akibat munculnya switching cost yaitu biaya yang harus dikeluarkan
oleh pelanggan untuk beralih ke produk lain yang diproduksi pesaing.
3. Mature Industry
Industri
yang semula berada dalam tahap emerging industry sejalan dengan berlalunya
waktu akan memasuki tahap industru yang matang atau biasa disebut Mature
Industry yang ditandai oleh :
ü Melambatnya pertumbuhan permintaan
industry
ü Berkembangnya pelanggan yang terbiasa
melakukan pembelian ulang
ü Menurunnya peningktan kapasitas
produksi
ü Menurunya peluncuran produk atau jasa
baru
ü Menurunya profitabilitas perusahaan
dalam suatu industri
4. Declining Industry
Adalah
industry yang mengalami penurunan penjualan secara absolut dalam jangka waktu
yang panjang. Peluang yang tersedia bagi perusahaan yang ada dalam industry
adalah melakukan strategi harvesting dengan secara perlahan-lahan menarik diri
dari industry yang saat ini dijalani serta sedapat mungkin memperoleh
keuntungan selama fase pengunduran diri. Strategi ini dilakukan oleh HM
Sampoerna yang bergerak di industry
rokok melalui penjualan saham perusahaan HM Sampoerna dan beralih ke industry
telekomunikasi yang masih berada dalam tahap emerging industry.
- ANALISIS PORTER
Porter mengajukan lima model kekuatan ( five forces models ) sebagai alat untuk
menganalisis lingkungan persaingan industry diantaranya sebagai berikut :
1. Ancaman Masuknya Pesaing Potensial ( Threaths
of Potensial New Entrants)
Faktor persaingan antar pesaing dalam industry yang sama
inilah yang menjadi sentral kekuatan persaingan. Semakin tinggi tingkat
persaingan antar perusahaan mengindikasikan semakin tinggi pula profitabilitas
industry, namun profitabilitas perusahaan mungkin menurun. Intensitas
persaingan ini tergantung beberapa factor berikut ini :
ü Pertumbuhan Industri
ü Biaya Tetap dan Biaya Penyimpanan
ü Diferensiasi Produk
ü Identitas Merek
ü Biaya Pengalihan ke Barang Lain
ü Konsentrasi dan Keseimbangan
ü Informasi yang Kompleks
ü Keberagaman Pesaing
ü Halangan Keluar
Perusahaan
akan memperoleh ancaman akibat masuknya perusahaan potensial yang dapat menjadi
pesaing bagi perusahaan atau adanya potensi pesaing dari perusahaan yang saat
ini belum menjadi pesaing perusahaan tetapi memiliki sumber daya yang
memungkinkan mereka memasuki suatu industry. Potensi pesaing tersebut dapat dilihat dari sumber daya yang
dimiliki oleh calon pesaing
2. Persaingan Antarperusahaan dalam Satu Industri (Rivalry Among Existing Firms)
Tingkat persaingan yang terjadi diantara perusahaan dalam
satu industry dapat memberikan ancaman bagi perusahaan karena tingkat
persaingan antarperusahaan yang tinggi dapat menurunkan pangsa pasar ( Market
Share) yang diperoleh perusahaan selama ini, terutama apabila produk yang
ditawarkan oleh perusahaan-perusahaan yang ada dalam satu industry tersebut
dipersepsikan relative sama oleh konsumen. Sebuah perusahaan tertarik untuk
terjun ke dalam suatu industry bila industry tersebut menawarkan keuntungan
yang tinggi. Secara makro, datangnya pemain baru akan membuat persaingan
menjadi lebih ketat dan akhirnya berujung pada turunnya laba yang diterima bagi
semua perusahaan. Beberapa factor yang mempegaruhi mudah atau sulitnya
rintangan memasuki suatu industry diantaranya sebagai berikut :
ü Skala Ekonomi
ü Diferensiasi Produk
ü Identitas Merek
ü Biaya Pengalihan
ü Kebutuhan Modal
ü Akses terhadap Distribusi
ü Keunggulan Biaya Absolut
ü Kebijakan Pemerintah
ü Reaksi Pesaing
3. Ancaman Barang Subtitusi (Threats
of Subtitute Products)
Persaingan tidak hanya datang dari produk sejenis melainkan
dapat pula berasal dari produk yang tidak sejenis tetapi dapat memuaskan
kebutuhan yang sama. Produk seperti itu disebut sebagai produk subtitusi. Barang
subtitusi merupakan barang atau jasa yang dapat menggantikan produk sejenis.
Ancaman barang subtitusi dapat dijelaskan sebagai berikut :
ü Harga Relative dalam Kinerja Barang
Subtitusi
ü Biaya Mengalihkan Produk Lain
ü Kecenderungan Pembeli Untuk
Mensubtitus
4. Daya Tawar Pembeli ( Bargaining
Power of Buyer)
Pembeli dapat menjadi ancaman bagi perusahaan terutama bila
penjualan produk perusahan hanya terkonsentrasi kepada sejumlah kecil pembeli. Setidaknya
ada beberapa factor yang dapat meningkatkan kekuatan tawar pembeli. Faktor
tersebut antara lain sebagai berikut :
ü Pangsa pembeli yang Besar
ü Biaya Mengalihkan ke Produk Lain yang
Relatif Kecil
ü Banyaknya Produk Subtitusi ( daya
tawar pembeli menjadi rendah jika tidak terdapat barang subtitusi, sehingga mau
tidak mau pembeli hanya mempunyai satu pilihan produk)
ü Tidak atau Minimnya Diferensiasi
Produk
5. Daya Tawar Pemasok/Penyedia Input (Bargaining
Power of Supplier)
Dalam hal ini pemasok dapat menjadi ancaman bagi perusahaan
yang selam ini memperoleh input dari pemasok bila ketergantungan perusahaan
kepada salah satu pemasok menjadi semakin besar dari waktu ke waktu. Salah satu
indicator yang dapat digunakan untuk melihat ketergantungan perusahaan kepada
salah satu pemasok adalah indicator rasio konsentrasi yang menunjukkan rasio
antara jumlah nilai pasoka dari pemasok tertentu dengan keseluruhan nilai
persediaan yang dipasok oleh berbagai pemasok.
Penyedia Input mempunyai daya tawar yang tinggi bila
perusahaan tersebut menjadi satu-satunya penyedia bahan baku bagi perusahaan
lain yang membutuhkan inputnya. Artinya penyedia input memonopoli harga manapun
kuantitas barang. Berikut adalah beberapa factor yang mempengaruhi kuat
tidaknya kekuatan daya tawar peneyedia input sebagai berikut :
ü Industri pemasok didominasi hanya
oleh sedikit perusahaan
ü Produk pemasok hanya memiliki sedikit
pengganti barang subtitusi
ü Pembeli bukan merupakan pelanggan
yang penting bagi pemasok
ü Produk pemasok merupakan produk yang
penting bagi pembeli
ü Produk pemasok diderensiasikan
ü Produk pemasok memiliki biaya
pengalihan yang tinggi
ü Pemasok memiliki ancaman integrasi ke
depan yang kuat
G. ANALISIS STEPLEE
Analisis
STEPLEE merupakan analisis terhadap lingkungan umum perusahaan untuk
mengidentifikasi sejumlah ancaman dan peluang yang diakibatkan oleh perubahan
lingkungan umum perusahaan. Analisis STEPLEE diantaranya sebagai berikut :
1) Social/Demographic
Perubahan
struktur social dan demografi dapat memberikan peluang maupun ancaman bagi
perusahaan
2) Technological
Teknologi
merupakan faktor pemicu perubahan yang dapat berpotensi membawa perusahaan
memperoleh keunggulan kompetitif
3) Economic
Pertumbuhan
ekonomi yang tinggi seperti yang terjadi di China akan memberikan peluang bagi
perusahaan-perusahaan manufaktur yang ada di Negara tersebut untuk mengalami
pertumbuhan sejalan dengan efek pengganda yang tercipta akibat meningkatnya
investasi dinegara tersebut.
4) Environmental
Munculnya
isu-isu lingkungan hidup yang semakin intens saat ini telah memunculkan
sejumlah ancaman dan peluang bagi perusahaan. Ancaman yang timbul dari masalah
lingkungan hidup adalah kecenderungan agar perusahaan memperhatikan dampak
operasi perusahaan tidak hanya ekonomi dan sosialmelainkan juga harus
memperhatikan dampak operasi perusahaan terhadap lingkungan. Bila perusahaan
mengadopsi kosep ini, maka perusahaan harus menyesuaikan penggunaan bahan baku
atau proses produksi yang ramah lingkungan.
5) Political
Terjaganya
stabilitas politik di suatu Negara akan memungkinkan perusahaan menjalankan
usahanya dengan optimal.
6) Legal
Selain
faktor stabilitas politik, faktor lain yang sangat diperhitungkan perusahaan
pada saat melakukan bisnis adalah adanya kepastian hokum yang dapat melindungi
kegiatan bisnis.
7) Ethical
Berbagai
pelanggaran etika yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan di berbagai belahan
dunia akhir0akhir ini menuntut pengkajian secara lebuh mendalam terhadap faktor
etika dalam suatu proses pemindaian lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA
Fred
R David, Forest R David, Manajemen
Strategik : Suatu Pendekatan Keunggulan Bersaing, Jakarta : Salemba Empat,
2017
Ismail Solihin, Manajemen Strategik, Bandung : Erlangga, 2012
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih keunggulan
Kompetitif, Jakarta : Erlangga, 2005
Mery
Bude, 2010, http://ungubudeku.blogspot.co.id/2012/02/resume-environtmental-scanning.html
(Minggu, 25 MARET 2018 Jam 20.50 )
Destya Purwaningtyas, 2010, http://destyapurwaningtyas.blogspot.co.id/2010/05/analisis-lingkungan-eksternal.html
(Minggu, 25 MARET 2018 Jam 20.54 )
Andhana,
2010, https://andhana.wordpress.com/category/tugas-manajemen-strategik/
(Minggu, 25 MARET 2018 Jam 21.10 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar